Menuju konten utama

Cannes Mengheningkan Cipta untuk Korban Bom Manchester

Festival film Cannes akan mengheningkan cipta sejenak untuk korban serangan bom dalam konser Ariana Grande di Manchester Arena.

Cannes Mengheningkan Cipta untuk Korban Bom Manchester
Aktris Susan Sarandon dan Elle Fanning berpose dalam upacara pembukaan dan pemutaran film "Les fantomes d'Ismael" (Ismael's Ghosts) di Festival Film Cannes ke-70 di Cannes, Prancis, Rabu (17/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Jean-Paul Pelissier

tirto.id - Acara mengheningkan cipta selama satu menit akan digelar dalam festival film Cannes untuk korban serangan bom bunuh diri di konser penyanyi pop Ariana Grande di Kota Manchester, Inggris, demikian yang diungkapkan panitia pada Selasa (23/5/2017) waktu setempat.

"Pada 13.00 GMT, kami akan mengheningkan cipta," ujar ketua panitia festival Cannes Thierry Fremaux, seraya menambahkan bahwa pertunjukan kembang api yang rencananya akan dilakukan dalam festival itu telah dibatalkan.

“Saya ingin mengungkapkan solidaritas kami untuk Kota Manchester,” ujar Fremaux sebelum pelaksanaan festival film terbesar di dunia itu.

“Kami harus menunjukkan bahwa kami akan tunduk dan kami akan terus semangat menjalani kehidupan,” tambahnya seperti dikutip dari Antara.

Keamanan telah diperketat selama sepekan terakhir di kota wisata Perancis bagian selatan tersebut selama perhelatan festival tersebut.

Sepuluh bulan setelah serangan truk di Kota Nice yang menewaskan 86 orang, langkah yang belum pernah diambil sebelumnya telah dilakukan untuk menjaga keamanan festival Cannes.

Sementara itu, Wali Kota Cannes David Lisnard juga menyampaikan “belasungkawa mendalam” bagi keluarga 22 korban tewas dan puluhan korban cedera dalam serangan pada Senin (22/5/2017) malam di konser Ariana Grande di Manchester tersebut.

Polisi Inggris mengatakan 22 orang tewas dalam ledakan bom bunuh diri itu di antaranya termasuk beberapa anak-anak.

"Kami percaya, pada tahap ini, serangan tadi malam dilakukan oleh satu orang," kata Kepala Polisi Manchester, Ian Hopkins.

"Prioritasnya adalah menentukan apakah dia melakukannya sendiri atau sebagai bagian dari jaringan," papar Hopkins.

"Penyerang itu, saya bisa memastikan, tewas di arena tersebut. Kami percaya, penyerang itu membawa alat peledak, yang kemudian dipicu dan menyebabkan kekejaman tersebut," katanya melanjutkan.

Sementara itu, negara mulai dari Amerika Serikat sampai Jepang dan Singapura mempertimbangkan pengetatan keamanan menjelang pertunjukan atau olah raga utama menyusul serangan itu.

Baca juga artikel terkait BOM MANCHESTER atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari