Menuju konten utama

Candu Narkoba Musisi Dunia

David Greenberg, dari Cambridge University mengeluarkan hasil penelitian yang cukup mengejutkan. Ia berpendapat bahwa penggunaan narkoba memiliki dampak yang cukup positif terhadap berbagai dominan kecanggihan bermusik, khususnya keterampilan dalam membuat melodi dan irama.

Candu Narkoba Musisi Dunia
Penyanyi asal Inggris Amy Winehouse. [Reuters/Dylan Martinez]

tirto.id - Kematian Paul Gray, bassis Slipknot, pertengahan 2010 lalu semakin menambah daftar panjang tentang keterkaitan bintang rock dengan obat-obatan terlarang yang sudah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun silam. Gray meninggal akibat overdosis morfin di sebuah kamar hotel Urbandale, Iowa.

Sebelum Gray, ada Kurt Cobain, Brian Jones, Nikki Sixx, John Bonham, Sid Vicious, Bon Scott, Janis Joplin, Jimi Hendrix dan Jim Morrison yang memiliki sejarah pahit kecanduan narkoba, bahkan di antaranya ada yang meninggal.

Brian Jones, mengalami pembesaran liver dan jantung yang diduga disebabkan narkoba. Jimi Hendrix diduga meninggal akibat campuran pil. Janis Joplin ditemukan tewas setelah menyuntikkan heroin seharga 200 dolar AS di Hotel Landmark Motor, Los Angeles. Sid Vicious, basis band Punk Sex Pistol, meninggal karena overdosis. Bon Scott hampir dipecat dari AC/DC karena overdosis heroin.

Daftar kematian terus bertambah, menghancurkan generasi-generasi penerus. Menurut data yang dikeluarkan oleh CDC, kurang lebih 105 orang meninggal setiap hari akibat overdosis obat di Amerika Serikat. Selain itu, 6.748 dirawat di bagian gawat darurat karena menyalahgunakan narkoba.

Sementara menurut laporan PBB, penyalahgunaan narkoba membunuh sekitar 200.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. PBB memperkirakan, sekitar 230 juta orang atau 5 persen dari populasi dunia, menggunakan obat-obatan terlarang setidaknya sekali pada tahun 2010.

"Heroin, kokain dan obat lain terus membunuh sekitar 200.000 orang per tahun, menghancurkan keluarga dan membawa kesengsaraan bagi ribuan orang lain, rasa tidak aman dan penyebaran HIV," ungkap Direktur Eksekutif Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, Yury Fedotov dikutip dari drugfree.org.

Pengaruh Terhadap Kreativitas

Meskipun mematikan dan berbahaya, beberapa penelitian menunjukkan hal yang berbeda. Mereka menemukan bahwa penggunaan narkoba ternyata memberikan dampak pada kreativitas musisi.

Dikutip dari dailymail.co.uk, David Greenberg, dari Cambridge University mengungkapkannya dalam Journal of Research in Personality Profesor Greenberg. Ia mengatakan sebagai ungkapan terkenal, "Seks, Drug dan Rock and Roll" menunjukkan penggunaan narkoba telah meresap dalam kehidupan budaya musik.

Profesor Greenberg bersama timnya melakukan tes online dengan cara memberikan kuesioner kepada lebih dari 7.000 orang yang memiliki kemampuan bermusik dengan menanyakan seberapa sering mereka menggunakan obat-obatan.

Greenberg berpendapat, penggunaan narkoba memiliki dampak yang cukup positif terhadap berbagai dominan kecanggihan bermusik, khususnya keterampilan dalam membuat melodi dan irama.

Sementara itu, Andrew McMillen, penulis buku “Talking Smack: Honest Conversations About Drugs” yang diterbitkan oleh University of Queensland Press mengatakan kepada The Guardian, beberapa musisi Australia yang paling sukses seperti Paul Kelly, Tina Arena, Steve Kilbey, Phil Jamieson dan Holly Throsby secara terbuka mengakui bahwa penggunaan kedua obat-obatan telah berkontribusi terhadap prestasi kreatif mereka.

Dari 14 musisi yang diwawancarainya, hampir rata-rata dari mereka memiliki hubungan dengan obat-obatan terlarang dari titik masa hidup mereka.

Selain itu, Damon Albarn, vokalis terkenal dari Blur dan Gorillaz, mengaku bahwa heroin tidak selalu mengerikan seperti yang kebanyakan orang katakan. "Setelah aku mencobanya, saya menemukan itu awalnya sangat menyenangkan, dan sangat kreatif," ungkapnya seperti dikutip dari mic.com.

"Saya tidak benar-benar melihatnya sebagai sebuah kesalahan. Itu adalah bagian dari saya tumbuh dewasa." lanjutnya.

Menurut ahli saraf Dr. Alain Dagher, obat-obatan seperti kokain dan heroin, memiliki kemampuan untuk membuat seseorang memiliki pikiran yang asli. Heroin menginduksi peningkatan berat dopamin ke otak, membanjiri pengguna dengan kesenangan.

Kampanye Anti Narkoba

Meskipun beberapa kesaksian menyatakan obat-obatan terlarang sangat berkontribusi pada proses kreativitas, tidak semua musisi sepakat. Beberapa musisi bahkan mengecam dan mengkampanyekan bahaya narkoba. Salah satunya adalah Eric Clapton.

Musisi legendaris ini mendirikan pusat rehabilitasi Crossroads sejak tahun 1998 yang terletak di pulau Karibia. Tempat itu ia didedikasikan untuk membantu mereka yang menderita dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Pusat rehabilitasi non-profit ini juga telah diakui secara internasional.

"Crossroads tidak seperti pusat perawatan lainnya. Ini adalah tempat yang sempurna untuk memulai jalan pemulihan dan memanfaatkan kombinasi terapi yang efektif untuk mengatasi kecanduan,” kata pelantun lagu “Tears in Heaven” ini kepada looktothestars.org.

Untuk membiayai rehabilitasi non-profit ini, Clapton telah mengadakan dua kali pelelangan gitarnya yang menghasilkan total 12 juta dolar AS. Selain itu, ia juga telah menyelenggarakan dua kali event Crossroads Gitar Festival yang menampilkan bintang-bintang seperti Sheryl Crow dan Vince Gill.

Muncul pula kampanye untuk membantu para pecandu agar tidak mengulang kisah suram para musisi tersebut. Salah satunya, Amy Winehouse Foundation. Yayasan tersebut didirikan setelah kematian sang penyanyi. Dikenal dengan Amy Place, rumah rehabilitasi itu beroperasi di timur London yang bertujuan membantu para pecandu perempuan keluar dari obat-obatan terlarang.

Dominic Ruffy selaku direktur khusus Amy Winehouse Foundation mengatakan pihaknya memutuskan untuk mendirikan tempat tersebut karena kurangnya layanan khusus para pecandu perempuan di Inggris.

Salah seorang pasien Amy Place, Laura yang merupakan seorang ibu dari tiga anak mengatakan tujuannya pindah ke rehabilitasi milik Amy adalah agar bisa terbebas dari narkoba dan kembali menjalani kehidupan baru bersama suami dan ketiga anaknya.

Baca juga artikel terkait NARKOBA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti