Menuju konten utama

Calon Praja IPDN Meninggal Dunia Saat Ikuti Diksar di Akpol

Seorang calon praja IPDN angkatan 2017, Dea Rahma Amanda (17), meninggal dunia ketika mengikuti Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja, di komplek Akademi Kepolisian, Semarang, hari ini.

Calon Praja IPDN Meninggal Dunia Saat Ikuti Diksar di Akpol
Sejumlah Praja Muda melakukan "defile" usai Pelantikan Pamong Praja Muda (PPM) Angkatan XXIV Tahun 2017 oleh Presiden Joko Widodo di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/8). ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra.

tirto.id - Seorang calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri angkatan 2017, bernama Dea Rahma Amanda (17), meninggal dunia ketika mengikuti Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja, di komplek Akademi Kepolisian, Semarang, Minggu (1/10/2017).

Jenazah calon praja itu dibawa ke RS Bhayangkara, Semarang, untuk dilakukan autopsi luar.

Rektor IPDN, Ermaya Suradinata, mengatakan calon praja itu berasal dari daerah pengiriman Provinsi Lampung.

Dari laporan yang dihimpun Antara, Amanda meninggal saat lari pagi di Lapangan Resimen Akademi Kepolisian.

"Pengakuan dari teman-temannya, yang bersangkutan sempat sesak nafas saat lari pagi," katanya.

Belum diketahui penyebab pasti Dea meninggal dunia karena masih harus menunggu izin keluarga untuk melalukan autopsi secara menyeluruh.

Suradinata mengatakan, setiap calon praja sudah melalui pemeriksaan kesehatan saat mendaftar. "Dilakukan dua kali, di tingkat daerah dan pusat," katanya.

Sementara itu, Gubernur Akademi Kepolisian, Inspektur Jenderal Polisi Rycko A Dahniel, mengatakan, seluruh calon praja yang akan mengikuti pendidikan dasar di akademi ini juga diperiksa kesehatannya. "Dari hasil pemeriksaan, almarhumah dalam kondisi baik," katanya.

Bahkan, lanjut dia, belum ada laporan peserta yang membutuhkan bantuan medis selama mengikuti kegiatan tersebut. "Memang ada petunjuk almarhum memiliki riwayat asma dan tensi (darah) tinggi," katanya.

Baca juga artikel terkait IPDN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri