Menuju konten utama

Calon Pelatih Timnas Indonesia: Robert Alberts Hingga Stefano Teco

Stefano Cugurra Teco dan Robert Alberts sedang dalam pantauan PSSI untuk menggantikan posisi Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Calon Pelatih Timnas Indonesia: Robert Alberts Hingga Stefano Teco
Pelatih Timnas Islandia Heimir Hallgrimsson berdialog dengan pelatih Timnas Indonesia Selection, Robert Alberts saat jumpa pers jelang pertandingan ujicoba Timnas Indonesia Selection melawan Timnas Islandia di Yogyakarta, Rabu (10/1/2018). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id - Bursa calon pelatih Timnas Indonesia mulai menyita perhatian. Kegagalan Tim Garuda di Piala AFF 2018, hingga kontrak pelatih sebelumnya, Bima Sakti yang hanya sampai kompetisi ini berakhir membuat PSSI seolah tak punya pilihan selain mengganti pelatih.

Perihal kontrak Bima yang habis setelah Piala AFF 2018, sang pelatih sendiri sudah mengklarifikasinya. Ditunjuk untuk jadi pengganti Luis Milla, legenda Timnas Indonesia itu tak menampik jika kontraknya tak akan berlangsung lebih panjang.

"Kontrak saya hanya sampai di Piala AFF ini saja. Itu karena saya hanya meneruskan apa yang sebelumnya telah dibangun coach Luis Milla. Ke depan, saya serahkan ke federasi dan saya menerima konsekuensi dari ini semua," tegas Bima pada konferensi pers usai laga terakhir Indonesia, Minggu (25/11/2018).

Radar mulai bergerak. Uniknya, pernyataan tendensius terlontar dari salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Yunus Nusi. Pada wawancaranya sebagaimana dilansir FourFourTwo, Yunus menyebut jika PSSI sedang melakukan evaluasi terhadap pelatih dua kandidat juara Liga 1 musim ini, Persija dan PSM Makassar.

Saat ini Persija dilatih oleh pria asal Brasil yang juga membawa Macan Kemayoran merengkuh trofi Piala Presiden 2018, Stefano Cugurra Teco. Sementara PSM Makassar diarsiteki oleh Robert Rene Alberts yang punya sejarah mentereng membawa beberapa klub lokal tak kalah berprestasi.

"Kalau misalkan Persija [Jakarta] juara dan hasil evaluasi karena pelatihnya yang bagus, ya ada kemungkinan kami pilih dia. Begitu juga kalau PSM [Makassar] juara, dan itu mungkin juga karena pelatihnya yang memang bagus, bisa jadi kami pilih," ujar Yunus.

Pernyataan terang-terangan tersebut seolah menyiratkan jika saat ini PSSI sedang berfokus mencari pengganti Bima dengan meninjau kompetisi lokal. Kecil peluang--atau setidaknya, tidak ada indikasi--bahwa Indonesia bakal merekrut pelatih dari luar kompetisi lokal. Tanda-tanda merekrut kembali Luis Milla pun tidak ada.

Namun demikian, andai memang PSSI sedang mengarahkan radar pada kompetisi lokal, hampir dipastikan jika kandidat pengganti Bima di tampuk kepelatihan bakal berkewarganegaraan selain Indonesia. Pasalnya sekarang kompetisi Liga 1 sendiri sedang didominasi pelatih-pelatih "impor."

Selain Persija dan PSM--dua kandidat juara--yang dilatih pelatih asing, tiga klub lain di bawahnya juga diarsiteki orang non-Indonesia. Persib selaku penghuni peringkat tiga dipimpin pelatih asal Argentina, Mario Gomez. Pun dengan tim peringkat empat dan lima, Bhayangkara FC dan Borneo FC yang diarsiteki Simon McMenemy serta Dejan Antonic.

Pelatih lokal yang mampu meraih pencapaian tertinggi saat ini jelas Widodo Cahyono Putro. Saat ini ia mampu membawa Bali United bertengger di urutan enam. Tetapi, jika meninjau rapor Bali United yang sedang jeblok akhir-akhir ini, rasa-rasanya kecil harapan PSSI mengarahkan radar kepada pria kelahiran Jawa Timur tersebut.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan