Menuju konten utama

Cadangan Oksigen KRI Nanggala Sampai Sabtu Dini Hari

Dalam kondisi hilang kontak, kapal selam Naggala punya cadangan oksigen sampai tiga hari.

Cadangan Oksigen KRI Nanggala Sampai Sabtu Dini Hari
KRI Hasan Basri 382 disiagakan sebagai bagian dari operasi pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/wsj.

tirto.id - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudho Margono mengatakan kapal selam KRI Nanggala masih memiliki oksigen hingga 3 hari ke depan untuk para personel selama berada di bawah laut. Ia berharap KRI Nanggala bisa ditemukan sebelum oksigen habis.

"Kalau kemarin saat hilang kontak pukul 3 dini hari (waktu Bali atau WITA), sehingga nanti bisa sampai hari Sabtu pukul 3 dini hari, karena cadangan oksigen 72 jam. Mudah-mudahan ini sebelum ini dapat segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada," kata Yudho di Bali, Kamis (22/4/2021).

Yudho menjelaskan sempat ada kabar pergerakan benda serupa kapal selam, namun setelah dianalisis benda itu adalah rumpon (alat penangkap ikan).

Saat ini, Yudho bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun sempat meninjau lokasi hilang kontak kapal selam itu.

Perkembangan terkini, dari temuan KRI Rimau didapati benda dengan tingkat magnet tinggi dalam kondisi melayang di kedalaman 50-100 meter. Hingga saat ini masih ditelaah oleh KRI Rimau apakah magnet tersebut Nanggala atau bukan.

Mereka juga berharap KRI Rigel yang punya perlengkapan pemantauan bawah laut (autonomous underwater vehicle), sonar dan laser scanner bisa merinci gelombang magnet yang ditemukan KRI Rimau. Saat ini, KRI Rigel tengah dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

"Nanti sore mudah-mudahan KRI Rigel juga bisa datang, nanti bisa dikaji yang lebih rinci lagi, sehingga kelihatan di situ apa yang tadi ditemukan kemagnetan tinggi. Harapannya kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala," kata Yudho.

Baca juga artikel terkait KRI NANGGALA 402 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali