Menuju konten utama

Cadangan Minyak Indonesia Diperkirakan Masih Tahan 15 Tahun Lagi

SKK Migas memperkirakan cadangan minyak Indonesia masih cukup hingga 15 tahun, sementara gas berada di kisaran 35 tahun.

Cadangan Minyak Indonesia Diperkirakan Masih Tahan 15 Tahun Lagi
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.

tirto.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) memperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia masih cukup hingga 15 tahun ke depan. Sementara gas berada di kisaran 35 tahun.

Perkiraan itu dibuat dengan sejumlah asumsi. Untuk minyak bumi, diasumsikan cadangan minyak nasional mencapai 3,8 miliar barel minyak seperti Data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Tahun 2019 dan produksi berkisar 705 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Sementara untuk gas diasumsikan cadangan masih mencapai 77 triliun kubik kaki (TCF) seperti Data Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Tahun 2019. Sedangkan produksinya juga tidak jauh berbeda dari posisi saat ini.

“Kami lihat produksi per hari 705 ribu BOPD, maka setahun 257 juta barel. Dari posisi 3,8 miliar barel 15 tahun. 15 tahunan ini kita jaga terus,” ucap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).

Dwi mengatakan asumsi lain yang dipertimbangkan juga mencangkup terjaganya Reserve Replacement Ratio (RRR) yang menentukan seberapa berhasil penggantian cadangan yang dikeruk untuk produksi migas.

Ia mengatakan perkiraan cadangan itu bisa dicapai jika RRR bisa dipertahankan di atas 100 persen. Maksudnya minimal cadangan baru yang ditemukan sama banyaknya atau lebih banyak dari yang digunakan.

RRR Indonesia sempat menyentuh level 60-70 persen selama beberapa tahun. Untungnya saat ini RRR dapat dipertahankan 3 tahun berturut-turut di atas 100. Untuk 2020 ini, timnya tengah berupaya agar RRR pada 2020 tetap mencapai target yaitu 132 persen dari posisi saat ini 69,6 persen.

Baca juga artikel terkait MINYAK BUMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz