Menuju konten utama

C20 Kick-Off Meeting akan Bahas Transisi Energi hingga Perempuan

C20 Kick-Off Ceremony & Meeting di Bali akan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, transisi energi hingga isu perempuan.

C20 Kick-Off Meeting akan Bahas Transisi Energi hingga Perempuan
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kanan) pada sesi penutupan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Kepresidenan/Laliy Rachev/Handout/wsj.

tirto.id - Civil 20 (C20) Indonesia akan menggelar C20 Kick Off Ceremony & Meeting bertajuk “Listening to the World” di Bali pada 7-9 Maret 2022. Tema besar ini dipilih sebagai komitmen masyarakat sipil Indonesia untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sipil dunia dalam menjalankan mandat C20 Presidensi G20 Indonesia 2022.

Chair C20 Indonesia, Sugeng Bahagijo mengatakan, hal tersebut sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo bahwa Presidensi G20 Indonesia harus mengusung semangat solidaritas dan inklusifikas.

“Juga menjadikan posisi kita sebagai perwakilan negara berkembang dan turut mendengar aspirasi negara-negara miskin dalam proses pembuatan kebijakan dalam G20,” kata Sugeng di sela-sela persiapan C20 Kick Off Meeting & Ceremony di Bali dalam siaran pers, 6 Maret 2022.

C20 Kick-Off Ceremony & Meeting akan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, pembangunan, pajak global, transisi energi hingga isu perempuan serta kelompok rentan dan marjinal, yang dibungkus dalam sejumlah sesi presentasi dan dialog.

Acara ini rencana akan dibuka oleh Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Arifin Tasrif, serta Chair C20 Indonesia Sugeng Bahagijo. Acara ini digelar secara hybrid (during dan luring) di Hotel Conrad Nusa Dua, Bali dan aplikasi Zoom, untuk membuka banyak partisipasi dari Civil Society Organisations (CSOs) dari seluruh dunia.

Hingga saat ini, total pendaftar sudah lebih dari 100 CSOs dari lebih dari 30 negara. Acara ini juga akan diikuti oleh perwakilan CSOs internasional yang masuk ke dalam struktur C20, seperti dari Troika C20 Italia dan India. Engagement Group, Working Group, kementerian dan lembaga, perwakilan negara anggota G20 serta mitra internasional C20 akan turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan sebagai upaya kolaborasi C20 dengan multipihak.

Pada hari pertama, C20 Indonesia akan meluncurkan agenda prioritas yang diangkat melalui forum G20 ke publik. Sementara hari kedua yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2022, C20 berinisiatif mengadakan side events berupa dialog luring dan daring dengan berbagai tema yang akan berlanjut hingga 9 Maret 2022.

Global Press Conference juga akan dilaksanakan pada 8 Maret siang hari dengan mengundang wartawan dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi.

Pertemuan ini menjadi momentum pergerakan besar dari organisasi masyarakat sipil dalam menyeimbangkan proses pembuatan kebijakan dalam G20, kata Ah Maftuchan, Sherpa C20 Indonesia.

“Sudah saatnya CSOs sedunia memperkuat kontribusinya dalam reformasi kebijakan global melalui forum-forum multilateral, khususnya forum G20. Sejarah membuktikan bahwa organisasi masyarakat sipil di berbagai negara telah berperan penting dalam menentukan arah kebijakan domestik dan global,” kata Maftuchan.

Maftuchan menambahkan, “C20 siap berkolaborasi dengan pemerintah anggota G20 dan non-G20, bisnis, pemuda, perempuan, buruh, akademisi, pemerintah daerah dan pihak-pihak lain untuk memajukan kebijakan global yang berpihak pada masyarakat luas, berkeadilan dan berkelanjutan. Pandemi Covid-19 mengajari kita pentingnya kolaborasi multipihak, multisektor. Mari bangkit bersama dan bangkit lebih kuat, recover together, recover stronger.”

Baca juga artikel terkait C20 atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri