tirto.id - Kepindahan PS TIRA dalam urusan kandang, dari Stadion Sultan Agung ke Pakansari membuat klub berjuluk The Army itu bakal memasukkan unsur Kabupaten Bogor dalam namanya. Ini pula yang membuat PS TIRA mewacanakan perubahan nama sebelum bergulirnya Liga 1 2019.
Akan tetapi, wacana lain justru muncul Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin. Ade mengatakan bakal lebih baik seandainya PS TIRA mau merger dengan klub lokal Persikabo Bogor.
Komentar ini dilontarkan Ade, salah satunya dikarenakan rasa pasrah dengan peforma Persikabo yang tak banyak mengalami peningkatan pesat. Klub yang pernah terdengar namanya pada Divisi Utama itu kini hanya berkompetisi di divisi ketiga Indonesia, Liga 3.
"Jalan satu-satunya [mengangkat prestasi Persikabo] merger dengan PS Tira. Ini sudah tepat," kata Ade seperti dilansir laman resmi Liga 1.
Dukungan untuk merger dikabarkan tidak saja datang dari sang bupati. Suporter Persikabo yang tergabung dalam Kabomania juga disebut-sebut menyambut positif kemungkinan ini.
PS TIRA sendiri belum bereaksi banyak terhadap isu yang diwacanakan Ade. Akan tetapi, sebelum ada wacana tersebut manajemen The Army sempat mengungkapkan jika mereka tak punya rencana merger dengan Persikabo.
Sekretaris PS TIRA, Yandri saat itu hanya menyebut jika klubnya bakal menambah unsur Bogor dalam hal penamaan. Ini ditempuh sebagai wujud apresiasi terhadap Bogor yang sudah bersedia menerima PS TIRA untuk bermain kandang di Stadion Pakansari selama musim 2019 mendatang.
"Kemungkinan nanti [pemberitahuan nama baru] saat peluncuran tim," kata Yandri.
Musim lalu, PS TIRA nyaris terdegradasi dari Liga 1. Mereka cuma finis di peringkat 15 dengan 42 poin, alias berjarak tiga angka saja dari tim teratas yang terdegradasi, Mitra Kukar.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan