Menuju konten utama

Bulog Siapkan 210.000 Ton Beras per Bulan untuk Bansos Pangan

Bulog tengah menyiapkan beras sebanyak 210 ribu ton per bulan untuk bantuan sosial pangan.

Bulog Siapkan 210.000 Ton Beras per Bulan untuk Bansos Pangan
Petugas membagikan bantuan sosial tambahan berupa 10 kilogram beras kepada warga di Kelurahan Harapan Jaya, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

tirto.id - Menjelang Ramadan, pemerintah akan menyiapkan bantuan sosial (bansos) pangan kepada 21,6 juta keluarga di seluruh daerah. Rencananya, bansos ini akan diberikan selama 3 bulan, mulai dari Maret hingga Mei 2023.

Dalam bansos tersebut akan berisi bahan pokok seperti, telur, daging ayam, dan beras seberat 10 kilogram. Bansos beras akan diberikan melalui Bulog. Sedangkan, untuk bansos seperti telur ayam dan daging ayam akan dilakukan oleh ID FOOD- Holding BUMN Pangan.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Bulog tengah menyiapkan beras yang akan dikeluarkan sebanyak 210 ribu ton per bulan. Sehingga, dalam waktu 3 bulan akan disalurkan sebanyak 630 ribu ton dan dibagikan kepada satu kepala keluarga yaitu 10 kilogram per bulan.

"Jadi nanti satu keluarga itu 3 bulan akan dapat 10 kg per bulannya dan saat ini kita sedang lakukan cetakan kemasan," tutur Febby dalam acara Ngopi Pagi Seputar BUMN, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Nantinya menurut Febby, skema pembagiannya ialah dilakukan secara door to door kepada nama dan alamat yang sudah sesuai dengan data Kementerian Sosial (Kemensos). Namun sampai saat ini menurut Febby, terkait dengan data secara rinci penerima bansos tersebut belum diterima oleh pihak Bulog.

"Kita masih menunggu datanya dari Kemensos, karena kami belum punya data," ujarnya.

Selain itu, Febby menyebut pemerintah mempunyai rencana untuk menghasilkan beras kelas premium dari pabrik modern rice milling plant (MRMP) yang dimiliki Bulog.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada 10 pabrik MRMP yang tersebar di seluruh daerah produsen seperti Subang, Kendal, Sragen, Bojonegoro, Magetan, Lampung, Karawang, Jember, Banyuwangi, hingga Sumbawa.

Dengan pabrik modern tersebut, Bulog senantiasa bisa mengatur apakah akan mengolah gabah dari petani menjadi beras medium atau premium. Lalu, Bulog juga bisa langsung menyesuaikan dengan harga beras pesanan pelanggan.

"Karena kan beras sebenarnya hanya ada dua, medium dan premium, dibatasi dengan butir patahnya saja. Kalau premium ini hasil dari pabrik-pabrik tadi semua, beras kami bikin premium dengan brand baru sekitar Rp62 ribu untuk (ukuran) 5 kg," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait BANSOS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - News
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat