Menuju konten utama

Bulog Pastikan RI Tak Perlu Impor, Stok Beras Capai 1,2 Juta Ton

Dirut Bulog mengungkapkan, stok beras mencapai 1,2 juta ton atau sesuai dengan kisaran stok yang ditetapkan pemerintah.

Bulog Pastikan RI Tak Perlu Impor, Stok Beras Capai 1,2 Juta Ton
Pekerja menata karung berisi beras saat proses pembongkaran di gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Jumat (26/3/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, stok beras yang ada di gudang Bulog sudah mencapai 1,2 juta ton. Dengan demikian, Indonesia dipastikan tidak perlu mengimpor beras.

"Sampai hari ini kita sudah menyerap beras itu 438 ribu ton, ini masih berjalan sampai akhir Mei. Kalau sekarang stok beras sudah 1 juta 220 ribu ton, maka Mei itu bisa sampai 1,5 juta ton," kata Budi Waseso atau Buwas di Jakarta, Senin (26/4/2021), seperti dilansir Antara.

Ketentuan mewajibkan stok beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 1 juta hingga 1,5 juta ton. Dengan prediksi bulan Mei stok beras Bulog akan mencapai 1,5 juta ton, Buwas memastikan pemerintah tidak perlu impor beras.

"Berarti hari ini sebenarnya sudah selesai tugas Bulog, tidak perlu lagi impor. Batasan dari Bapak Presiden untuk dievaluasi lagi Juni, bisa saya pastikan bahwa kita tidak perlu impor," kata Buwas.

Buwas memprediksikan stok cadangan beras di gudang Bulog hingga akhir 2021 bisa mencapai 2 juta ton bila stok beras tersebut tidak digunakan. Dia memprediksi kenaikan jumlah stok beras itu lantaran Bulog masih akan terus menyerap hasil panen petani di sisa tahun 2021.

Ia mengakui bahwa Perum Bulog tidak keberatan jika harus menyerap ataupun impor beras bahkan hingga stok mencapai 3 juta ton asalkan beras tersebut bisa didistribusikan. Namun hingga kini stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog belum memiliki kepastian akan digunakan untuk apa.

"Sampai hari ini kan belum ada kepastian. Untuk apa kita menyerap? Hanya stok CBP, tapi hilirnya belum ada," kata Buwas.

Sebelumnya, polemik impor beras muncul setelah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan rencana pemerintah mengimpor beras. Hal itu didasarkan oleh alasan rendahnya penyerapan beras oleh Bulog.

Baca juga artikel terkait BERAS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Antara
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti