Menuju konten utama

Bulog Hentikan Produksi Beras Medium, Beralih ke Kualitas Premium

Bulog tak lagi menyediakan beras medium di tahun 2020.

Bulog Hentikan Produksi Beras Medium, Beralih ke Kualitas Premium
Dirut Bulog Budi Waseso menunjukkan beras saat meninjau pasokan beras di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama.

tirto.id - Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan perusahaannya tak akan menyediakan beras medium lagi di tahun 2020.

Meski statusnya adalah cadangan beras pemerintah (CBP), pasokannya akan diisi dengan beras kualitas premium.

“Jadi nanti Bulog enggak ada menyiapkan beras medium. Karena medium itu yang berakibat pada masalah itu kualitas macam-macam, nanti dicampur dan sebagainya,” ucap Buwas kepada wartawan saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Rabu (11/3/2020).

“(CBP-nya) Premium. Tapi harganya medium,” tambah Buwas.

Buwas mengatakan hal ini akan diwujudkan dengan perubahan mekanisme penyerapan beras. Caranya Bulog tak akan lagi menyerap atau membeli beras dari petani tetapi dalam bentuk gabah.

Gabah ini nantinya akan diolah sendiri menggunakan mesin yang dimiliki Bulog. Mereka akan menggiling sendiri sehingga akan menghasilkan beras premium. Meski premium, ia memastikan harganya akan tetap terjangkau bagi masyarakat.

Next Bulog tidak lagi memproduksi beras medium. Kita belinya gabah, kita olah menjadi berasnya premium,” ucap Buwas.

Menjelang bulan puasa ini, lanjut Buwas, juga akan berupaya menyerap sebanyak mungkin gabah di petani. Ada pun saat ini kondisi CBP Bulog berada di kisaran 1,5 juta ton. Mayoritas dari CBP ini adalah beras berkualitas medium. Bulog kata Buwas akan menghabiskan sebanyak mungkin beras medium melalui operasi pasar.

“Untuk kebutuhan-kebutuhan kami akan gelontorkan. Nanti kan gantinya gabah kita olah sendiri,” ucap Buwas.

Baca juga artikel terkait BERAS BULOG atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana