Menuju konten utama
Sejarah Indonesia

Bukti Linguistik & Arkeologis Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia

Apa saja bukti linguistik maupun arkeologis dan teori yang menjelaskan asal usul leluhur bangsa Indonesia?

Bukti Linguistik & Arkeologis Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia
Ilustrasi kehidupan manusia purba dari Cina. ANTARAFOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang asal usul leluhur bangsa Indonesia disertai dengan bukti-bukti linguistik maupun arkeologis. Beberapa teori sejarah itu di antaranya adalah Teori Afrika (Out of Afrika), Teori Yunan, dan Teori Nusantara (Indonesia).

Moh. Ali melalui Sejarah Kebudayaan Indonesia (2021), menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mungkin berasal dari Asia Timur. Perjalanan mereka berlangsung secara berangsur-angsur dengan jumlah individu yang cukup besar.

Namun, ada pula teori yang meyakini bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Afrika, terdapat juga teori yang bahkan meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia dari wilayah Nusantara sendiri.

Teori Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia

Asal-usul leluhur bangsa Indonesia diyakini bukan hanya dari satu tempat. Wilayah Nusantara yang letaknya strategis, berada di persimpangan jalur perdagangan dan lintas internasional, memungkinkan banyak bangsa dari berbagai penjuru dunia yang singgah kawasan ini.

Berikut ini penjelasan singkat teori-teori mengenai asal-usul leluhur bangsa Indonesia:

Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan yang terletak di Cina bagian selatan. Leluhur bangsa Indonesia, menurut teori ini, dianggap punya kemiripan bahasa dengan yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, ada pula kemiripan terkait penemuan artefak. Penemuan artefak sejarah berupa kapak lonjong di Nusantara juga ditemukan di beberapa wilayah di kawasan Indocina (Vietnam, Kamboja, dan seterusnya).

Kapak-kapak kuno yang ditemukan di Nusantara dan Indocina itu punya kemiripan dengan kapak-kapak serupa yang ada di Asia Tengah, termasuk Cina.

Menurut Teori Yunan, orang-orang dari Yunan yang datang ke wilayah Nusantara terjadi dalam tiga gelombang dengan jenis dan waktu yang berbeda, yakni migrasi orang Negrito, migrasi bangsa Proto Melayu, dan migrasi bangsa Deutro Melayu.

Teori Afrika

Pada 200.000 SM, manusia purba dari benua Afrika menyebar ke berbagai benua. Periode waktu penyebarannya berlangsung cukup lambat.

Dalam 140.000 tahun pertama, mereka tersebar di berbagai kawasan di benua Afrika. Kemudian, mulai 60.000 SM, mereka berjalan menuju Timur Tengah, Asia Selatan, Tenggara, hingga Australia.

Dari sinilah kemudian diyakini bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Afrika atau Teori Afrika. Namun, teori ini dianggap lemah karena bukti-buktinya masih sangat terbatas dan kurang mendukung.

Teori Indonesia/Nusantara

Berbeda dari dua teori sebelumnya, Teori Nusantara menjelaskan bahwa leluhur bangsa Indonesia memang berasal dari wilayah mereka sendiri.

Penguatan bukti sejarah ini tampak di perbedaan besar yang terjadi antara bahasa Austronesia dengan bahasa Indo-Eropa (berkembang di Asia Tengah).

Teori Indonesia menyebutkan bahwa penduduk di Kepulauan Nusantara berasal dari manusia Jawa Kuno kendati bukti-bukti yang mendukung teori ini masih cukup lemah.

Bukti Linguistik Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia

Menurut M. Nursa'ban dkk. dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (2021), bukti linguistik atau kebahasaan ini berasal dari dugaan para ahli. Dugaan tersebut menyimpulkan bahwa bahasa Austronesia tersebar di berbagai kawasan Pasifik Barat Daya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan bahasa Austronesia. Sementara itu, wilayah lain yang dianggap bahasa induknya mirip dengan Indonesia ada di sekitar Pasifik dan Asia Tenggara.

Induk bahasa Austronesia diklaim pertama kali ada di Vietnam. Oleh sebab itu, bukti linguistik ini digunakan sebagai dugaan kehadiran leluhur bangsa Indonesia. Leluhurnya dianggap berasal dari daratan Asia.

Bukti Arkeologis Asal Usul Leluhur Bangsa Indonesia

Selain bukti linguistik, berbagai bukti arkeologis leluhur bangsa Indonesia juga kerap ditemukan. Salah satunya adalah Teori Out of Taiwan, orang dari daerah Taiwan pergi ke Asia Tenggara, Nusantara, dan kawasan Pasifik.

Teori ini secara umum menyajikan kisah hadirnya manusia Cina Selatan ke daerah-daerah Nusantara. Berikut ini tahapannya:

  • 15.000 SM: Terjadi migrasi dari Cina Selatan ke Taiwan. Bahasa Austronesia dikatakan terbentuk pada 4.000 SM.
  • 2.500 SM: Bangsa Austronesia yang tinggal di Taiwan akhirnya pindah ke wilayah Filipina.
  • 2.000 SM: Menyebar ke wilayah Sulawesi, Kalimantan, hingga Maluku Utara.
  • 2.000 SM: Dari Maluku Utara, berjalan ke selatan hingga Kepulauan Nusa Tenggara dan Papua Barat. Sebagian bangsa Austronesia yang berjalan ke barat menyambangi Sumatera dan Jawa.
  • 2.000-1.500 SM: Bangsa Austronesia yang ada di utara Papua Barat balik lagi menuju Halmahera Selatan dan Raja Ampat. Sementara itu, yang berada di Jawa dan Sumatera menuju ke Semenanjung Malaya hingga Indocina.
Perlu diketahui, sekitar 800.000 tahun yang lalu, bangsa Paleo-Melanesoid (Ras Melanesoid) ternyata sudah menempati Papua. Mereka merupakan bukti bahwa Papua dan Australia pernah menjadi satu daratan.

Beberapa di antaranya ada yang tercampur dengan darah Austronesia, tepatnya di sekitaran pesisir. Sementara itu, mereka yang ada di pedalaman Papua diklaim masih asli sebagai Paleo-Melanesoid.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya