Menuju konten utama

Bukalapak PHK Karyawan, Saham Emtek Grup Anjlok 12,5%

Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. ditutup anjlok 12,5 persen ke level Rp6.300/saham pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (10/09/2019).

Bukalapak PHK Karyawan, Saham Emtek Grup Anjlok 12,5%
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) didamping Founder & CEO Bukapalak Achmad Zaky (kiri) meninjau kantor Research & Development Bukapalak usai diresmikan di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019). ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.

tirto.id - Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. ditutup anjlok 12,5 persen ke level Rp6.300/saham pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (10/09/2019) setelah Bukalapak dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

PT Elang Mahkota atau disebut dengan Emtek Grup melalui anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK) adalah salah satu pemegang saham terbesar Bukalapak. Kepemilikan KMK di Bukalapak sekitar 35,17 persen.

“Kabar PHK dari Bukalapak membuat pasar bereaksi. Sebagai pemegang saham Bukalapak, saham Emtek jelas terpengaruh,” kata Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama kepada reporter Tirto, Selasa (10/09/2019).

Sepanjang tahun berjalan ini, pergerakan harga saham Emtek Grup di Bursa Efek Indonesia terus menurun. Awal tahun, harga saham Emtek tercatat sebesar Rp8.400 per saham. Adapun, harga Emtek hari ini Rp6.300 per saham ini, terendah sejak akhir 2014.

Sementara itu, Kepala Staf Strategi Bukalapak Teddy Oetomo membenarkan adanya PHK di Bukalapak. Dia menyampaikan persaingan e-commerce kini semakin ketat, dan jauh berbeda dengan kondisi sembilan tahun lalu–ketika Bukalapak didirikan.

“Seiring dengan kemajuan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang, beragam, dan terus berubah, perubahan dalam perusahaan juga harus dilakukan untuk mengimbangi,” kata Teddy.

Meski tak menyebut langsung PHK atau efisiensi, ia menyampaikan perubahan itu dilakukan untuk menjalankan strategi bisnis jangka panjang.

“Menjadi e-commerce yang berkelanjutan adalah penting bagi kami karena sementara pertumbuhan GMV adalah ukuran penting untuk setiap e-commerce,” ucap Teddy.

GMV adalah akumulasi nilai pembelian atau order dari para pengguna aplikasi dalam periode tertentu.

Baca juga artikel terkait BISNIS E COMMERCE atau tulisan lainnya dari Ringkang Gumiwang

tirto.id - Bisnis
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti