Menuju konten utama

Buka Sawah Baru di Kalteng, Pemerintah Butuh 300 Ribu Petani

Pemerintah berencana membuka lahan sawah baru di Kalimantan Tengah dan membutuhkan sekitar 300 ribu petani untuk menggarapnya.

Buka Sawah Baru di Kalteng, Pemerintah Butuh 300 Ribu Petani
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Pemerintah berencana membuka lahan sawah baru di Kalimantan Tengah. Saat ini, pemerintah tengah melakukan kajian untuk pengelolaan lingkungan maupun jumlah sumber daya yang dibutuhkan.

Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat bersama Presiden Jokowi secara telekonferensi, Rabu (13/5/2020).

"Dari hasil rapat potensi yang dikembangkan memang bisa di atas 255 ribu di lahan hamparan Kalimantan Tengah tapi sedang dilakukan studi dalam waktu 3 minggu ini dengan luas potensi 164.598 hektar," kata Airlangga, Rabu.

Airlangga mengatakan, pemerintah mencatat dari luasan tersebut ada sekitar 85.456 hektar lahan sudah memiliki jaringan irigasi dan ada 57.195 hektare yang sudah dilakukan penanaman padi selama ini oleh transmigran dan keluarganya.

Pemerintah melihat potensi ekstensifikasi sebesar 79.142 hektare. Namun, pemerintah masih menunggu hasil kajian lingkungan hidup, kepemilikan dan pemanfaatan tanah maupun SDM untuk mengelola lahan tersebut.

"Potensi keseluruhan ini akan dipelajari 3 minggu ke depan di mana akan dilakukan kajian lingkungan hidup strategis kemudian review inventarisasi pengawasan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah dan kajian ketersediaan tenaga kerja di lokasi tersebut, ini yang akan jadi kajian tim dalam 3 minggu ke depan," jelas Airlangga.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan pemerintah memfokuskan pengelolaan 164 ribu hektar lahan yang ada. Sebab, satu lahan membutuhkan setidak-tidaknya 2-3 orang petani per hektar meski menggunakan sistem pertanian yang baik sehingga butuh sumber daya manusia yang besar.

"Kalau 200 ribu [hektare] berarti 300 ribu orang harus dimukimkan di sana," jelas Syahrul usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/5/2020).

Politikus Partai Nasdem ini mengatakan, permasalahan jumlah sumber daya manusia belajar dari kegagalan di masa lalu. Ia mengatakan, pertanian sempat terganggu akibat petani meninggalkan satu musim tanam. Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini berharap ada persiapan lebih matang. Ia pun mengaku Kementerian Pertanian sudah siap untuk menjalankan kebijakan tersebut.

"Kementan akan siap menangani dan siap untuk turun, kalau mungkin besok kami ke lapangan dulu ke Kalimantan Tengah, sudah janjian ke Pak Gubernurnya untuk memberikan input bagaimana penanganannya lebih jauh," kata Syahrul.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk merealisasikan lumbung padi baru di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pembukaan lahan sawah baru ini untuk mengantisipasi kekeringan panjang.

Kalimantan Tengah dipilih sebagai lokasi lumbung padi baru bukan tanpa alasan. Pemerintah menentukan Pulang Pisau sebagai lumbung padi baru berdasarkan saran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pasalnya, curah hujan di Kalimantan masih cukup tinggi sampai November mendatang sementara Pulau Jawa dan wilayah lain di Indonesia berisiko kekeringan hingga akhir tahun.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri