Menuju konten utama

BTN Bangun 1,34 Juta Rumah untuk Masyarakat Menengah Bawah

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan program pembangunan rumah murah ini memang bertujuan untuk mendukung program sejuta rumah yang dicetuskan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

BTN Bangun 1,34 Juta Rumah untuk Masyarakat Menengah Bawah
Kawasan perumahan dengan latar belakang perbukitan di Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3). Program KPR BTN Mikro membidik masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan pendapatan rata-rata Rp1,8 juta rupiah hingga Rp2,8 Juta rupiah per bulan. Program tersebut untuk mennyukseskan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit perumahan sebanyak 1,34 juta unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun besaran nilai kreditnya mencapai Rp144,37 triliun. Dalam realisasinya menyediakan rumah tapak murah, BTN yang bekerjasama dengan PT Arrayan Bekasi Development tercatat telah membangun 4.734 unit rumah di proyek perumahan Villa Kencana, Cikarang per Maret 2017.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan program pembangunan rumah murah ini memang bertujuan untuk mendukung program sejuta rumah yang dicetuskan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kami terus berupaya memberikan fasilitas kredit, tidak hanya bagi nasabah perseorangan tetapi juga bagi para pengembang untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat kelas menengah ke bawah,” ujar Maryono saat meresmikan Villa Kencana, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (4/5/2017).

Dari 1,34 juta unit, setidaknya ada 433.350 unit yang telah dibangun BTN melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan sebesar 908.032 unit masih dalam proses pembangunan melalui kredit konstruksi.

Sementara itu, apabila dilihat di Jawa secara keseluruhan, setidaknya mulai April 2015 hingga kuartal I 2017, KPR dan kredit konstruksi yang telah dikucurkan untuk 851.204 unit rumah sudah mencapai besaran Rp103,82 triliun.

Tidak hanya menawarkan fasilitas dengan skema KPR subsidi, upaya kepemilikan rumah juga dapat dilakukan dengan menggunakan skema kemitraan BTN dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK). Lewat penggunaan skema tersebut, masyarakat dapat memiliki rumah yang maksimal seharga Rp500 juta dengan uang muka (down payment/DP) sebesar 1 persen (sekitar Rp1,12 juta) dan bunga KPR setinggi 5 persen hingga 20 tahun.

Menurut rilis pers yang diterima Tirto, skema KPR Mikro juga dapat diterapkan untuk memiliki ataupun merenovasi rumah dengan plafon kredit maksimal seharga Rp75 juta. Adapun kredit bagi pekerja informal yang berpenghasilan Rp1,8 juta hingga Rp2,8 juta, dikenakan uang muka 1 persen, serta skema angsuran yang bisa dibayar secara harian ataupun mingguan.

Sejak dibangun pada 2016 lalu, BTN dan PT Arrayan Bekasi Development menargetkan akan membangun 8,749 unit rumah di atas lahan seluas 105 hektar. Rumah-rumah yang dibangun di Villa Kencana pun bertipe 25/60 dengan harga per unitnya berada di kisaran angka Rp112 juta hingga Rp141 juta.

Maryono mengungkapkan pembangunan rumah murah tidak hanya dilakukan di Jawa. Seperti dilaporkan di Sumatera, BTN telah mengucurkan kredit perumahan senilai Rp19,42 triliun untuk 235.226 unit rumah. Selain itu di Kalimantan, BTN juga tercatat telah memberikan kredit perumahan untuk 116.787 unit senilai Rp9,77 triliun.

Lebih lanjut, setidaknya ada 97.672 unit rumah di Sulawesi yang memperoleh kucuran kredit perumahan dari BTN sebesar Rp7,18 triliun. Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, kredit perumahan sebesar Rp3,44 triliun dikucurkan untuk 33.851 unit rumah. Tak ketinggalan, untuk di Papua sendiri BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 6.642 unit rumah senilai Rp722 miliar.

Baca juga artikel terkait PROGRAM 1 JUTA RUMAH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto