Menuju konten utama

BRG Klaim Ikut Berkontribusi Kurangi Kebakaran Hutan Selama 3 Tahun

Badan Restorasi Gambut (BRG) mengklaim telah ikut berkontribusi dalam mengurangi kebakaran hutan dan lahan gambut secara signifikan. 

BRG Klaim Ikut Berkontribusi Kurangi Kebakaran Hutan Selama 3 Tahun
Situasi pascakebakaran lahan gambut yang berada di perkebunan sawit di Desa Parit, Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

tirto.id - Mengakhiri tahun ketiga restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) menyebut telah berkontribusi mengurangi kebakaran hutan dan lahan gambut secara signifikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BRG Nazir Foead saat acara peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut di Indonesia dengan tema 'Gotong Rayong Jaga Gambut'.

"Hasil yang dicapai dalam tiga tahun ini, BRG ikut berkontribusi dalam mengurangi kebakaran hutan dan lahan secara signifikan. Titik panas yang kami identifikasi di dalam radius dua kilometer dari lokasi infrastruktur pembasahan gambut sangat kecil yaitu di bawah 1096," ujar Nazir di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019) pagi.

BRG menggelar acara tersebut bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut juga dihadiri perwakilan Kementerian, perwakilan tujuh pemerintah provinsi dan kabupaten di wilayah prioritas restorasi kosistem gambut, akademisi, petani gambut, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Lembaga tersebut, kata Nazir, telah mendukung restorasi ekosistem gambut. Ia menjelaskan tujuan peringatan tersebut untuk memantapkan komitmen para pihak dalam meningkatkan kinerja restorasi ekosistem gambut.

"Meskipun demikian kami sadar tugas Ini masih panjang dan membutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan pada tahun 2020," ucap Nazir.

Selama tiga tahun terakhir, BRG bersama KLHK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TNI/Polri, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi masyarakat dan LSM bergotong royong membasahi 679.901 hektare areal target restorasl ekosistem gambut yang berada di luar wilayah konsesi.

Nazir mengatakan, untuk Areal konsesi dilakukan supervisi yang baru dimulal pada September 2018 lalu.

Saat ini, BRG telah memiliki kader restorasi di beberapa daerah berjumlah orang. Terdiri dari guru, tokoh agama seperti da’i dan pendeta, petani kader sekolah lapang, perempuan dan anggota kelompok masyarakat.

"Kegiatan restorasi gambut tiga tahun terakhir banyak dilakukan bersama masyarakat. Sebanyak 262 desa dan kelurahan didampingi BRG dan LSM melalui Program Desa Peduli Gambut," kata Nazir.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN HUTAN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno