Menuju konten utama

BPS Sebut Nilai Rupiah Melemah di Sepanjang Februari 2017

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai mata uang rupiah melemah sepanjang Februari 2017 terhadap tiga mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di 34 provinsi Indonesia.

BPS Sebut Nilai Rupiah Melemah di Sepanjang Februari 2017
kantor badan pusat statistik (BPS). Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai mata uang rupiah terbilang melemah sepanjang Februari 2017. Depresiasi nilai tukar eceran rupiah terjadi pada dolar Amerika, dolar Australia, dan yen Jepang.

Berdasarkan data bulanan keluaran BPS, rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,18 persen terhadap dolar Amerika. Sementara terhadap dolar Australia, rupiah terdepresiasi sebesar 1,81 persen dan 0,25 persen terhadap yen Jepang. Meski begitu, rupiah masih menguat terhadap euro sebesar 1,35 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu keempat Februari 2017. Saat itu rupiah mencapai Rp13.336,70 per dolar Amerika.

“Sementara menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yang mencapai Rp13.416,67 per dolar Amerika,” kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta pada Rabu (15/3/2017).

Sementara itu, level terendah kurs eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu keempat Februari 2017 yang mencapai Rp10.213,87 dolar Australia. Sulawesi Tenggara merupakan provinsi lokasi kurs level terendah, yakni Rp10.289,65 per dolar Australia pada minggu ketiga Februari 2017.

Selanjutnya, level terendah kurs tengah terhadap yen Jepang mencapai Rp117,98 per yen Jepang pada minggu kedua Februari 2017. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs terjadi di Provinsi Maluku Utara, Rp119,85 per yen Jepang pada minggu kedua Februari 2017.

Adapun terhadap euro, level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terjadi pada minggu keempat Februari 2017. Saat itu, nilai tukar mata uang rupiah mencapai Rp14.086,03 per euro. Berdasar data provinsi, level tertinggi kurs tengah sempat terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp13.899,13 per euro pada minggu keempat Februari 2017.

Menurut Suhariyanto, dipilihnya empat mata uang asing tersebut untuk mengukur nilai tukar rupiah karena keempatnya hampir selalu diperdagangkan di 34 provinsi di Indonesia.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo menyatakan nilai tukar rupiah terhadap empat mata uang asing itu berpeluang naik di bulan ini karena banyaknya kunjungan kepala negara sahabat ke Indonesia.

“Jika dibandingkan dengan di minggu kedua Maret 2017, rupiah menguat 0,1 persen terhadap dollar Amerika, naik 0,98 persen terhadap dollar Australia, serta naik 0,34 persen dibandingkan yen Jepang. Akan tetapi rupiah malah terdepriasi terhadap euro sebesar 0,07 persen,” ujar Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom