Menuju konten utama

BPS Sebut Diskon Pajak Mobil Baru Sebabkan Deflasi pada Maret 2021

BPS catat diskon pajak PPnBM kendaraan bermotor di bawah 1.500 CC ke bawah telah menyumbang deflasi cukup signifikan pada Maret 2021.

BPS Sebut Diskon Pajak Mobil Baru Sebabkan Deflasi pada Maret 2021
Sebuah mobil melintas di dekat mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kebijakan diskon pajak PPnBM untuk kendaraan bermotor di bawah 1.500 CC ke bawah telah menyumbang deflasi cukup signifikan pada Maret 2021. Deflasi ini menjadi salah satu faktor yang menghambat nilai inflasi umum hingga berada di posisi 0,08 persen month to month (mtom).

“Tentu saja hal ini berdampak pada turunnya beberapa harga mobil baru di berbagai kota. Dari 90 kota IHK, kami mencatat ada 46 kota terjadi penurunan harga. Tertinggi ada di Manado,” ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/4/2021).

Diskon PPnBM yang disebutkan Setianto mengacu pada keringanan pajak pembelian mobil baru di bawah 1.500 CC sebanyak 100 persen dari tarif selama 3 bulan sejak 1 Maret 2021. Kebijakan ini nantinya masih akan berlanjut hingga Desember 2021 dengan pengurangan diskon menjadi 50 persen dan 25 persen tiap 3 bulannya.

Pengaruh diskon PPnBM ini terekam pada kelompok pengeluaran transportasi yang mengalami deflasi 0,25 persen dengan andil deflasi 0,03 persen. Di dalam kelompok ini, BPS mencatat komoditas mobil menjadi penyumbang andil deflasi terbesar yaitu 0,03 persen.

Kelompok lain yang ikut menyumbang deflasi signifikan pada Maret 2021 ini adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan deflasi 0,39 persen dan andil 0,02 persen. Penyumbang terbesarnya adalah penurunan harga emas dan perhiasan dengan andil 0,02 persen.

Meski dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, BPS mencatat keduanya masih diimbangi dengan inflasi kelompok makanan, minuman, tembakau dengan inflasi 0,4 persen dan andil 0,1 persen alias tertinggi di antara komoditas lain.

Penyumbangnya adalah cabai rawit dengan andil 0,04 persen, bawang merah 0,02 persen, daging ayam ras, ikan segar, bawang putih, dan ikan diawetkan masing-masing menyumbang andil inflasi 0,01 persen.

Kelompok makanan lainnya seperti cabai merah dan beras menyumbang deflasi masing-masing 0,02 persen dan 0,01 persen.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz