Menuju konten utama

BPS Sebut Bawang dan Cabai Merah Sumbang Inflasi Oktober 2020

BPS mencatat Indonesia mengalami inflasi 0,07 persen month to month (mtom) pada Oktober 2020.

BPS Sebut Bawang dan Cabai Merah Sumbang Inflasi Oktober 2020
Pedagang membawakan bawang putih impor dari China ke pembelinya di pasar tradisional Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/2/2020).u per kilogram sedangkan bawang merah juga naik dari Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jojon.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi 0,07 persen month to month (mtom) pada Oktober 2020. Inflasi kali ini disebabkan utamanya oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,29 persen dengan andil 0,07 persen. Di dalam kelompok ini dua komoditas yaitu bawang merah dan cabai merah jadi penyumbang terbesar lantaran terpengaruh cuaca buruk.

“Kenaikan harga cabai merah itu lebih karena cuaca yang tidak terlalu berpihak. Di sana curah hujan tinggi berdampak pada produksi dan kualitas cabai merah. Hal yang sama terjadi juga untuk bawang merah,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).

Suhariyanto mencatat andil inflasi cabai merah mencapai 0,09 persen dan bawang merah memiliki andil 0,02 persen. Di samping keduanya, minyak goreng juga tercatat menyumbang inflasi dengan andil 0,01 persen.

Meski kelompok makanan mengalami inflasi, sejumlah komoditas tetap mencatatkan adanya deflasi alias penurunan harga. Salah satunya, telur ayam ras dengan andil deflasi 0,02 persen. Sisanya, ada daging ayam ras, tomat, apel, dan pepaya yang masing-masing memiliki andil deflasi 0,01 persen.

Inflasi tertinggi kedua disebabkan oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran dengan nilai 0,19 persen dan andil inflasi 0,02 persen. Lalu kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,15 persen dengan andil 0,01 persen.

Di antara 11 kelompok yang dipantau BPS, jumlah kelompok yang mengalami deflasi cukup banyak. Salah satunya, transportasi dengan deflasi 0,14 persen dan andil 0,02 persen. Penyebabnya, terkait penurunan harga tiket pesawat dan hadirnya stimulus pemerintah untuk menekan ongkos perjalanan lebih jauh lagi.

Selanjutnya deflasi juga disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan nilai 0,11 persen dan andil 0,01 persen. Penyebab deflasinya berkaitan dengan turunnya harga emas-perhiasan yang memiliki andil 0,01 persen.

Kelompok terakhir yang menyumbang deflasi adalah perumahan, air listrik dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini menyumbang deflasi 0,04 persen dan andil 0,01 persen. Penyebabnya, penurunan tarif listrik oleh pemerintah.

Baca juga artikel terkait INFLASI 2020 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri