Menuju konten utama

BPS: Kenaikan Harga Pangan Impor Tidak Berdampak ke Inflasi RI

BPS memastikan kenaikan harga komoditas pangan global berbahan baku impor belum berdampak signifikan terhadap laju inflasi.

BPS: Kenaikan Harga Pangan Impor Tidak Berdampak ke Inflasi RI
Kepala BPS Margo Yuwono. Foto/Dok. humas BPS

tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono memastikan kenaikan harga komoditas pangan global berbahan baku impor belum berdampak signifikan terhadap laju inflasi. Saat ini terdapat tiga komoditas pangan impor yang cukup dominan dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti gandum sebagai bahan baku tepung terigu, gula, serta kedelai yang digunakan membuat tahu dan tempe.

"Meskipun harga tepung terigu, gula, dan tempe mengalami kenaikan, transmisi [kepada inflasi] belum terasa. Andil inflasinya terhadap inflasi di Juni masih tergolong rendah," katanya dalam rilis BPS, di Kantornya Jakarta, Jumat (1/7/2022).

BPS mencatat, rata-rata harga tepung terigu selama Juni naik sebesar Rp12.000 per kilogram. Sementara andil terhadap inflasi bulanan di Juni hanya 0,0009 persen.

Kemudian untuk komoditas gula harga stabil di kisaran Rp14.370 per kilogram. Namun gula justru menyumbang deflasi minus 0,001 persen. Begitu juga untuk tempe, justru mulai mengalami penurunan menjadi rata-rata Rp12.270 per kilogram. Hal itu akibat tren harga yang melandai.

Bahkan tempe menyumbang deflasi minus 0,003 persen. Sebagai informasi, sejumlah negara pada bulan lalu melakukan restriksi berupa kewajiban pajak ekspor bahkan larangan terhadap komoditas pangannya.

Sepanjang Juni, sebanyak delapan negara melakukan restriksi terhadap ekspor gandum. Harga gandum selama Juni lalu mencapai 522,3 per ton, naik 5,45 persen dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, terdapat delapan negara yang melakukan restriksi pada komoditas gula. Namun harga gula pada Juni mengalami penurunan 1,07 persen dari Mei menjadi 43 dolar per kilogram. Adapun kedelai hanya dua negara yang melakukan langkah restriksi. Harga gula pada Juni naik tipis 0,46 persen menjadi 724,1 dolar AS per ton.

Baca juga artikel terkait INFLASI 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin