Menuju konten utama

BPS: Imbas Corona ke Ekspor-Impor Mulai Terlihat pada Februari 2020

BPS memprediksi dampak corona terhadap kegiatan ekspor-impor baru terasa Februari 2020.

BPS: Imbas Corona ke Ekspor-Impor Mulai Terlihat pada Februari 2020
Suhariyanto. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan efek virus corona atau 2019-nCoV baru akan tampak pada neraca perdagangan Februari 2020.

Pasalnya informasi darurat dan korban baru muncul jelang akhir bulan sehingga paling cepat dampak kepada ekspor-impor terjadi sekitar minggu keempat Januari 2020.

“Karena saya tidak menyajikan data mingguan, jadi pengaruh itu belum terjadi signifikan di Januari. Kita perlu waspada dan sebagaimana efeknya bisa dilihat di bulan berikutnya yang menyajikan Februari,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam kkonferensi pers di kantornya, Senin (17/2/2020).

Suhariyanto mengatakan dari kronologisnya virus Corona baru dilaporkan memakan kotrban pada 21 Januari 2020. Lalu 31 Januari 2020 baru dinyatakan darurat oleh organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Ia mengatakan ekspor-impor antara Indonesia dan Cina selama Januari 2020 bisa dibilang masih cukup baik.

Ekspor ke Tiongkok, misalnya, masih naik 17,23 persen secara year on year (yoy) dari Januari 2019. Nilainya mencapai 2.241,2 juta dolar AS naik dari Januari 2019 di kisaran 1.911,8 juta dolar AS.

Meski demikian, kata Suhariyanto, ada sejumlah komoditas yang mengalami penurunan ekspor seperti sawit dan golongan lemak-minyak nabati (HS 15) yang anjlok 52,66 persen yoy. Ada pula bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang anjlok 42,53 persen yoy, dan bahan kimia organik (HS 29) yang juga turun dalam 73,43 persen yoy.

Untuk impor dari Tiongkok, BPS mencatat ada penurunan 3,94 persen dari 4.168,5 juta dolar AS di Januari 2019 menjadi 4.004,3 juta dolar AS di Januari 2020.

Penurunan tajam terjadi di golongan barang besi dan baja (HS 72) sebanyak 39,47 persen yoy dan buah-buahan (HS 08) sebanyak 44,01 persen.

“Ekspor ke Cina masih taraf oke, tapi impor dari Cina turun 3,94 persen yoy,” ucap Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana