Menuju konten utama

BPS Diharapkan Mampu Tingkatkan Kualitas Data

Agar bisa terus relevan, BPS perlu meningkatkan kualitas data serta melibatkan teknologi dalam proses pencarian maupun pengolahannya.

BPS Diharapkan Mampu Tingkatkan Kualitas Data
Ilustrasi. Pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (6/2). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menegaskan data yang disajikan BPS memang tidak diolah untuk menyenangkan semua pihak. Menurut Suhariyanto, data yang disajikan BPS bertujuan untuk menunjukkan kondisi yang sebenarnya.

“Apabila data yang dirilis BPS tidak sesuai dengan ekspektasi, maka seharusnya itu menjadi peringatan untuk segera melakukan perbaikan agar tujuan pembangunan dapat tercapai,” kata Suhariyanto dalam pidato pembukanya di Seminar Nasional Hari Statistik Nasional 2017 yang diselenggarakan di kantornya, Selasa (26/9/2017).

Adapun Suhariyanto mengklaim BPS selalu berkomitmen untuk memotret kondisi terakhir di Indonesia. Oleh karena itu, Suhariyanto menilai BPS memiliki kemampuan dalam merilis sejumlah indikator utama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi maupun inflasi.

“BPS juga mengakomodasi pengguna data dengan indikator terbaru. Seperti bekerja sama dengan Bekraf merilis PDB untuk ekonomi kreatif, Indikator Maritim yang kerja sama dengan Kemenko Kemaritiman, serta yang terkait SDGs,” jelas Suhariyanto.

Lebih lanjut, Suhariyanto sempat menyebutkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi BPS. Agar bisa terus relevan, Suhariyanto mengatakan BPS perlu meningkatkan kualitas data serta melibatkan teknologi dalam proses pencarian maupun pengolahannya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto mendorong BPS agar terus melakukan inovasi. Menurut Henri, keterlibatan teknologi dalam kinerja BPS sangat diperlukan karena adanya sejumlah sumber data dan informasi baru yang bermunculan.

“Aktivitas berpindah ke digital, dan semua bisa jadi wartawan. Semua bisa jadi pengumpul data,” ucap Henri.

Tak hanya itu, Henri juga menyinggung tentang big data yang kini banyak dikelola swasta. Henri menilai perkembangan big data dapat menyaingi temuan BPS, karena jumlahnya yang sangat besar dan kemampuannya dalam menghimpun data yang lebih detail.

Sementara itu, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransciscus Welirang berpesan agar BPS dapat mengolah dan memproduksi data secepat mungkin. Fransciscus beranggapan di era seperti sekarang, para pelaku usaha berlomba-lomba untuk mengumpulkan data agar tidak kalah saing.

“Kita bertransaksi bukan sekadar berapa yang dijual. Namun juga mengumpulkan data. Pola untuk pengumpulan data akan berubah. Metodologi juga perlu disesuaikan dengan kondisi perubahan yang ada,” jelas Fransciscus.

Selain mendorong kinerja agar lebih cepat, Fransciscus juga mengimbau BPS untuk melakukan sinkronisasi dengan dua hal lain, yakni naratif dan visual.

Baca juga artikel terkait BPS atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari