Menuju konten utama

BPS Catat Mei 2020 Hanya Ada 100.000 Penumpang Pesawat di Indonesia

Penumpang pesawat rute internasional tersisa 10.000 orang, sedangkan rute domestik tinggal 90.000 orang selama Mei 2020.

BPS Catat Mei 2020 Hanya Ada 100.000 Penumpang Pesawat di Indonesia
Petugas Satpol PP DKI Jakarta memeriksa dokumen kesehatan dan Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta penumpang pesawat setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan transportasi udara pada Mei 2020 terus mengalami penurunan hingga ke titik yang lebih rendah. Pada Mei 2020, penerbangan domestik hanya mencapai 90.000 orang.

Angka ini turun 89,62 persen dari April 2020 yang masih 84.000 orang. Dibanding year on year (yoy) angkanya turun hingga 98,34 persen.

“Transportasi, jumlah penumpang transportasi angkutan domestik dan internasional tahun 2020 ini penurunanya curam dan dalam sekali. Pada Mei 2020 jumlah penumpang penerbangan domestik tinggal 0,09 juta. Tajam sekali,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/7/2020).

Seperti yang dijelaskan Suhariyanto penerbangan internasional juga sama terpukulnya. Per Mei 2020 hanya ada 10.000 orang turun 55 persen dari April 2020 yang masih 30.000 orang. Secara year on year angkanya turun lebih dalam di kisaran 99,18 persen.

Bila digabungkan, jumlah penumpang pesawat rute domestik dan internasional hanya 100.000 selama Mei 2020.

“Penerbangan internasional turun drastis hampir habis, 100 persen. Mei 2020 lalu banyak negara meneraplan lockdown, PSBB, dan policy lain,” ucap Suhariyanto.

Nasib tak jauh berbeda juga menimpa angkutan kereta api. BPS mencatat jumlah penumpang terus turun hingga 5,48 juta orang pada Mei 2020. Turun 7,04 persen mtom dari April 2020 yang sudah anjlok di angka 5,9 juta dari sebelumnya 23,43 juta di Maret 2020.

“Penurunan tajam di angkutan kereta api. Penumpang pada April-Mei 2020 flat yang diangkut. 5,48 juta orang ini dengan catatan penumpang yang diangkut termasuk KRL,” ucap Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait PENUMPANG PESAWAT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali