Menuju konten utama

BPS Catat Impor dari Cina Naik 762,3 Juta Dolar AS Selama April

Komoditas yang mengalami peningkatan impor dari Cina antara lain bawang putih dan laptop.

Ilustrasi perekonomian cina. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia dari Cina mengalami peningkatan 762,3 juta dolar AS selama April 2020. Peningkatan ini menjadi yang terbesar di antara negara-negara asal impor Indonesia lainnya seperti Kanada, Brasil, Amerika Serikat, dan Pantai Gading yang paling tinggi peningkatannya hanya 84,1 juta dolar AS.

“Berdasar negara, impor dari Tiongkok meningkat 762,3 juta dolar AS. Recovery dari Tiongkok berjalan cukup bagus,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran live di akun Youtube BPS, Jumat (15/5/2020).

Adapun komoditas yang mengalami peningkatan impor dari Cina antara lain bawang putih dan laptop. Pada April 2020 tercatat impor sayuran dengan kode HS 31 meningkat 83,2 juta dolar AS yang didominasi impor bawang putih.

Sementara itu, Cina masih menyumbang porsi negara asal impor terbesar bagi Indonesia. Share-nya mencapai 27,81 persen dengan nilai 12,66 miliar dolar AS selama Januari-April 2020.

Lalu ekspor Indonesia ke Cina juga mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan negara lainnya dengan angka 227,6 juta dolar AS. Adapun ekspor yang mengalami peningkatan utamanya bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati. Ekspor komoditas plastik dan barang dari plastik, pulp dari kayu dan produk olahan dari tepung juga tercatat meningkat ke Cina.

Ekspor Indonesia ke Cina masih memegang share tertinggi dibanding negara tujuan lainnya. Selama Januari-April 2020 ekspor ke Tiongkok mencapai 8,18 miliar dolar AS setara 16,01 persen dari pangsa tujuan ekspor Indonesia.

Selama Januari-April 2020 juga, neraca perdagangan Indonesia terhadap Cina tercatat defisit 4,482 miliar dolar AS. Defisit pada April 2020 ini sendiri adalah 1,541 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait IMPOR CINA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto
-->