Menuju konten utama

BPS Catat Ekspor CPO Melonjak jadi 2,64 Miliar Dolar AS pada Juni

BPS mencatat ekspor CPO pada Juni meningkat 862,66 persen dibanding Mei 2022. Hal ini usai larangan ekspor CPO dicabut.

BPS Catat Ekspor CPO Melonjak jadi 2,64 Miliar Dolar AS pada Juni
Pekerja mengumpulkan kelapa sawit di Desa Mulieng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/11/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/hp.

tirto.id - Ekspor crude palm oil (CPO) mengalami lonjakan pada Juni 2022 hingga 2,64 miliar dolar AS atau setara Rp39,72 triliun dengan kurs saat ini 15.046/dolar. Lonjakan ekspor ini meningkat usai pemerintah mencabut larangan, imbas lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri beberapa bulan terakhir.

Kepala Badan Pusat Satatistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, tujuan ekspor utama komoditas CPO dan turunannya adalah Pakistan sebesar 450,63 juta dolar AS atau meningkat 1.958,89 persen. Kemudian Cina yaitu 314,38 juta dolar AS atau meningkat 291,10 persen, India 270,57 juta dolar AS, Bangladesh 160,65 juta dolar AS.

Dari jumlah tersebut, ekspor CPO pada Juni meningkat 862,66 persen dibanding Mei 2022. “Kalau dilihat pendorong peningkatan ekspor untuk industri olahan itu berasal dari komoditas minyak kelapa sawit," kata Margo dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022).

Margo merinci ekspor CPO berdasarkan sumber provinsinya, yaitu Riau pada Juni mencatat ekspor senilai 982,95 juta dolar AS. Sumatra Utara menyumbang 423,75 juta dolar AS, Kalimantan Timur menyumbang 383,15 juta dolar AS, dan Sumatra Barat menyumbang 230,13 juta dolar AS.

Sebagai informasi, sejak 28 April 2022, pemerintah melarang ekspor minyak sawit mentah dan turunannya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Belakangan, kebijakan tersebut dicabut per 23 Mei 2022.

Baca juga artikel terkait EKSPOR CPO atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz