Menuju konten utama

BPOM Terbitkan Izin Darurat 5 Vaksin COVID-19 untuk Booster

BPOM menyatakan pemberian vaksin booster atau dosis ketiga ini guna melindungi masyarakat dari varian baru COVID-19.

BPOM Terbitkan Izin Darurat 5 Vaksin COVID-19 untuk Booster
Kepala BPOM Penny K Lukito memberikan keterangan pers terkait pengawalan keamanan vaksin COVID-19 di Jakarta, Kamis (19/11/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

tirto.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk lima jenis vaksin COVID-19 sebagai booster. Kelima merek vaksin itu yakni CoronaVac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan penerbitan izin darurat ini mendapat rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

Menurut Penny, pemberian vaksin booster atau dosis ketiga ini guna melindungi masyarakat dari varian baru COVID-19.

"Respons imun yang dari semua vaksin menunjukkan adanya penurunan kadar antibodi yang signifikan yaitu sekitar di bawah 30 persen terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin yang lengkap," kata Penny dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Hal itu, menurut Penny, menjadi alasan penting pemberian vaksin booster COVID-19. Ia mengatakan langkah ini sesuai arahan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Penny menjabarkan vaksin CoronaVac PT Bio Farma diberikan sebanyak 1 dosis yang bersifat homologous setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap untuk usia 18 tahun.

Homologous artinya vaksin booster yang disuntikkan sama dengan vaksin primer (dosis pertama dan kedua).

Penny melanjutkan vaksin Pfizer dan AstraZeneca juga bersifat homologous dan dengan pemberian 1 dosis untuk usia 18 tahun ke atas.

Kemudian, vaksin Moderna dengan pemberian setengah dosis bersifat homologous. Sementara vaksin Moderna yang bersifat heterologous atau jenis yang berbeda diberikan pada dosis kedua AstraZeneca dan Johnson and Johnson.

Izin darurat terakhir diberikan pada vaksin Zifivax sebagai booster yang bersifat heterologous.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER KE 3 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan