Menuju konten utama

BPOM Gorontalo Sita 680 Kg Mie Basah Mengandung Boraks

BPOM membongkar produksi mie basah mengandung boraks di Gorontalo serta mengamankan dua alat produksi air minum tanpa izin.

BPOM Gorontalo Sita 680 Kg Mie Basah Mengandung Boraks
Ilustrasi. petugas kepolisian mengamankan barang bukti berupa mi mengandung boraks di rumah industri. Antara Foto/hendra nurdiyansyah/foc/16.

tirto.id -

Rumah produksi mie basah mengandung boraks di kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, dibongkar oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (22/3/2018).

Dalam rilis BPOM menyatakan, petugas menyita 680 kilogram mie basah siap edar senilai Rp6,8 juta.

Operasi yang diberi nama OPSON VII itu bekerjasama dengan Polda Gorontalo, Kanwil Bea Cukai, Karantina Pertanian, Dinas Kumperindag dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dan digelar selama tiga hari sejak tanggal 20 hingga 22 Maret 2018.

"Selain membongkar produksi mie mengandung borax, tim juga menemukan praktik pelanggaran pangan lain. Di antaranya air minum dalam kemasan tanpa ijin edar (TIE), produk pangan yang sudah kadaluarsa serta sarana yang tidak memiliki izin melakukan distribusi alat kesehatan," ujar Kepala BPOM Gorontalo Yudi Noviyandi.

Dari razia tersebut, timnya berhasil mengamankan dua alat produksi air minum senilai Rp104.580.000, 58 alat produksi mie senilai Rp89.780.000, mie basah mengandung borax sejumlah 680 kilogram senilai Rp6.800.000 serta bahan berbahaya berupa borax 50 kilogram senilai Rp500.000.

Ada pula enam Jenis produk minuman kadaluarsa dan atau tanpa ijin edar dengan jumlah sebanyak 6.831 unit senilai Rp35.182.000.

Dua sarana yang disegel yakni 1 sarana produksi pangan dan 1 sarana distribusi alkes, sehingga total temuan senilai Rp236.842.000.

Yudi berharap dengan adanya razia ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait dengan makanan dan obat yang beredar di pasaran.

Ia juga berharap agar produsen makanan tidak lagi berlaku curang, dengan menambahkan bahan kimia berbahaya di setiap produk makanan yang diproduksi.

Baca juga artikel terkait BPOM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo