Menuju konten utama

BPN Tanggapi Pujian Jokowi Soal Ratna Sarumpaet

Jokowi memberikan acung jempol kepada aktivis Ratna Sarumpaet karena sudah berani jujur.

BPN Tanggapi Pujian Jokowi Soal Ratna Sarumpaet
Tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bergegas menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dari Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/1/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

tirto.id - Anggota Divisi Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean, merespons pujian yang dilontarkan oleh Joko Widodo kepada Ratna Sarumpaet karena kejujurannya atas hoaks beberapa waktu lalu.

Ferdinand menilai pujian yang diucapkan Jokowi karena manfaat elektoral yang dirasakan dari kebohongan Ratna yang merugikan BPN.

"Kalau sekarang Jokowi memuji Ratna, mungkin Jokowi merasa ada manfaat kepada dia secara politik, mungkin itu saja yang kami tangkap," katanya saat dihubungi wartawan Tirto, Minggu (3/1/2018) siang.

Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memberikan acung jempol kepada aktivis Ratna Sarumpaet karena sudah berani jujur.

"Saya kenal Mbak Ratna lama, beliau berani dan jujur waktu terakhir ramai beliau ngomong apa adanya," katanya.

Sementara itu, beberapa hari lalu kuasa hukum Ratna Sarumpaet mengaku bahwa selama Ratna berada di dalam sel tahanan, pihak BPN tak pernah sekali pun menjenguknya.

"Ratna itu adalah bisa kita sebut perusak bagi BPN, kenapa BPN tidak ada yang membesuk? Karena kami tidak membenarkan cara-cara yang dilakukan oleh Ratna. Jadi sama sekali kami tidak akan membesuk atau memberikan bantuan hukum kepada Ratna," kata Ferdinand.

Ferdinand menambahkan bahwa bahwa apa yang telah dilakukan Ratna sangat tidak baik, sehingga BPN memilih meninggal dan melupakan Ratna.

"Ia telah menciptakan dan mengkaryakan sebuah kebohongan, yang sangat tidak patut yang membuat BPN menjadi korban dari kebohongan. Kami tidak suka," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait KASUS RATNA SARUMPAET atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari