Menuju konten utama

BPN Prabowo Sebut Survei Litbang Kompas "Lampu Kuning" untuk Jokowi

BPN Prabowo-Sandiaga menilai hasil survei Litbang Kompas merupakan pertanda baik untuk kubunya dan "lampu kuning" buat Jokowi-Ma'ruf. 

BPN Prabowo Sebut Survei Litbang Kompas
Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto melakukan konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto menilai hasil survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini menunjukkan Jokowi-Maruf perlu waspada karena elektabilitasnya berada di bawah 50 persen.

"Selisih antara Jokowi-Maruf dengan Prabowo-Sandi di hasil survei [Litbang Kompas] hari ini sekitar 11 persen [11,8 persen],” kata Yandri di Ruang Fraksi PAN DPR RI, Jakarta pada Rabu (20/3/2019).

“Dan [Survei Litbang] Kompas menyampaikan trend dukungan kepada Pak Jokowi turun, dan tren [dukungan] kepada Pak Prabowo tajam naik," dia menambahkan.

Yandri berpendapat elektabilitas di bawah 50 persen untuk seorang petahana merupakan pertanda buruk meski hal itu baru merupakan hasil survei satu lembaga.

"Bayangkan seorang petahana sudah di angka di bawah 50 persen. Itu artinya menurut saya sih lampu kuning buat Pak Jokowi dan pertanda baik buat Pak Prabowo,” ujar politikus PAN tersebut.

Meskipun demikian, dia menegaskan BPN Prabowo-Sandiaga tetap waspada dan terus melanjutkan upaya mengonsolidasikan dukungan masyarakat untuk pasangan calon (paslon) 02 tersebut.

“[BPN] Tidak akan terlena, karena sesungguhnya fakta yang akan kami hadapi adalah di TPS nanti, bukan hasil survei atau analisa analisa hari ini," kata Yandri.

Dia juga mengklaim dukungan untuk Prabowo-Sandiaga yang terus meningkat selama ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang memadati kampanye keduanya di berbagai daerah.

"Ketika Prabowo datang, itu selalu [ada] lautan manusia tanpa ada biaya apa pun, tanpa dibayar apa pun, konsumsi malah enggak dikasih [...] tetapi mereka berbondong-bondong hadir untuk mengikuti acara Pak Prabowo maupun Sandi," ujar dia.

Hasil survei Litbang Kompas terbaru menyimpulkan jarak elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga, semakin tipis, yakni 11,8 persen.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan pilihannya masih rahasia.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.

Survei itu digelar pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 dan dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.

Litbang Kompas menyatakan tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom