Menuju konten utama

BPJT: Jika Tarif Tol Trans Jawa Diturunkan, Timbul Masalah Baru

BPJT beralasan tidak bisa menurunkan tarif Tol Trans Jawa karena akan timbul masalah baru dari para investor.

BPJT: Jika Tarif Tol Trans Jawa Diturunkan, Timbul Masalah Baru
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berfoto bersama usai meresmikan pengoperasian tujuh ruas jalan tol Trans Jawa di Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id -

Pengusaha logistik sampai Organda mengeluh soal tarif tol Trans Jawa yang dinilai mahal setelah minggu lalu diberlakukan tarif normal. Imbasnya, truk-truk logistik ini beralih jalur ke jalur Pantura. Lantaran itu mereka mengusulkan pemerintah turun tangan untuk menurunkan tarif Tol Trans Jawa.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, pihaknya tidak bisa menurunkan tarif Tol Trans Jawa. Alasan Herry, jika usulan tersebut dilakukan akan timbul masalah baru.

"Ini investasi, yang bangun itu badan usaha. Biayanya harus ada yang dikembalikan. Ada juga kepastian investasi yang harus kita penuhi," kata dia kepada Tirto, Senin (28/1/2019).

Herry menjelaskan, investor perlu mendapat kepastian pembayaran. Bukan hanya sekedar ramai lancar, namun Tol Trans Jawa juga dituntut bisa menghasilkan.

"Dari sisi investasi jalan tolnya. Kalau ini [tarif tol] ditekan dia [investor] tidak bisa mengembalikan investasinya, dia akan ada masalah baru yang dibuat," papar dia.

Berdasarkan data dari Badan Pangatur Jalan Tol (BPJT) untuk kendaraan golongan V yaitu sejenis truk dan transportasi logistik total Tarif Tol Jakarta-Surabaya Rp1.382.500. Para pengusaha dan supir truk lebih memilih jalur Pantura sebab hanya perlu mengeluarkan ongkos bensin dan gaji supir dengan durasi perjalanan dari Jakarta Surabaya 18 jam.

Proyek Trans Jawa yang digagas sejak 23 tahun lalu ini sebenarnya belum benar-benar rampung. Target Tol Trans Jawa ini adalah menghubungkan kota-kota mulai dari Pelabuhan Merak, sampai dengan Banyuwangi dengan panjang 1.150 km.

Saat ini, Tol Trans Jawa baru menghubungkan Merak hingga Pasuruan, Jatim dengan panjang 933 km. Jalan dari Pasuruan hingga Banyuwangi dengan panjang 217 km masih dalam proses pengerjaan.

Investasi Tol Trans Jawa

Bila dirinci berdasarkan data dari BPTJ dalam tabel monitoring progress konstruksi jalan Tol Trans Jawa [PDF], total investasi untuk beberapa ruas tol.

Tol Pejagan-Pemalang dengan investasi Rp6,84 triliun, digarap oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road. Ruas tol ini sudah beroperasi pada 2016.

Kemudian investasi untuk Pemalang-Batang mencapai Rp4,08 triliun, digarap oleh PT Pejagan Pemalang Toll Road. Rute ini sudah beroperasi pada Juni 2018.

Untuk ruas Batang-Semarang investasinya mencapai Rp11,05 triliun. Ruas ini digarap oleh PT Jasa Marga Semarang Batang dan sudah beroperasi sejak Desember 2018.

Selanjutnya, ruas Semarang-Solo dengan investasi Rp7,30 triliun, digarap oleh PT Trans Marga Jateng. Rute ini sudah beroperasi pada Desember 2018.

Rute Solo-Ngawi memiliki total investasi Rp5,4 triliun triliun, digarap oleh PT Solo Ngawi Jaya. Rute ini sudah beroperasi pada November 2018.

Kemudian rute Ngawi-Kertosono memiliki total investasi Rp3,82 triliun yang digarap oleh PT Ngawi Kertosono Jaya. Rute ini sudah beroperasi pada Maret 2018.

Gempol-Pasuruan yang memiliki total investasi Rp2,77 triliun digarap oleh PT Transmarga Jatim Pasuruan dan sudah beroperasi pada Mei 2018.

Rute Pasuruan-Probolinggo memiliki total investasi Rp3,55 triliun yang digarap oleh PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol. Rute ini sudah beroperasi Desember 2018.

Untuk rute Probolinggo-Banyuwangi memikiki total investasi Rp23,39 triliun. Proyek ini akan digarap oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi yang diproyeksi selesai di 2019.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Agung DH