Menuju konten utama

BPJS Ketenagakerjaan Janji Ikut Benamkan Investasi ke SWF

Dana dari program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun dinilai cocok untuk ditempatkan sebagai investasi langsung ke SWF.

BPJS Ketenagakerjaan Janji Ikut Benamkan Investasi ke SWF
Petugas BPJS Ketenagakerjaan melayani warga di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta, DI Yogyakarta, Kamis (22/6). ilyar. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bakal ikut berinvestasi di Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) RI.

Direktur Utama BPJS TK Anggoro Eko Cahyo menyatakan langkah itu akan dilakukan menggunakan dana peserta yang dikelola lembaganya sebagai upaya diversifikasi portofolio investasi.

Support berikut SWF. Kami lihat kami bisa kontribusi pada SWF dengan meningkatkan alokasi dana investasi pada bentuk investasi langsung,” ucap Anggoro dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/3/2021).

SWF sendiri pada tahap awal akan banyak berfokus membangun proyek infrastruktur. Misalnya bandara, jalan tol, sampai pelabuhan. SWF merupakan lembaga yang didirikan dari UU Cipta Kerja untuk mengumpulkan dana investasi guna pembangunan infrastruktur.

Menurut Anggoro, SWF yang juga disebut Indonesia Investment Authority (INA) nantinya akan memiliki banyak proyek-proyek yang menjanjikan. Bila BPJS TK benar berinvestasi, maka ia memperkirakan jangka waktunya bersifat jangka panjang.

Dana dari program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) dinilai cocok untuk ditempatkan sebagai investasi langsung ke SWF.

“Kalau kami lihat SWF akan punya banyak project. Kami akan melihat apakah kita bisa masuk ke SWF khususnya program JHT dan JP yang jangka panjang,” ucap Anggoro.

Selain SWF, BPJS TK juga punya rencana untuk melakukan perubahan jumlah dana yang ditempatkan di perbankan. Awalnya sejumlah besar dana BPJS TK ditempatkan di bank nasional Himbara tetapi ke depan, Anggoro berencana menempatkannya sebagian di Bank Pembangunan Daerah (BPD).

“Penunjang pembangunan ekonomi. Kami mendukung likuiditas di perbankan BPD maupun Himbara yang jumlahnya dominan dalam rangka mendukung pemerintah,” ucap Anggoro.

Baca juga artikel terkait BPJS KETENAGAKERJAAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali