Menuju konten utama

BPBD Jateng: Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Mulai Surut

BPBD Jateng menyebut aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas sudah berjalan normal sejak Kamis malam.

BPBD Jateng: Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Mulai Surut
Personel kepolisian dari Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Tanjung Emas Semarang bersama warga dan relawan bergotong royong menutup tembok kawasan industri atau tanggul yang jebol dengan konstruksi pagar bambu dan karung berisi pasir dan batu di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah melaporkan kondisi tinggi permukaan air di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, mulai surut. Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Rully Perkasa mengatakan aktivitas di pelabuhan tersebut sudah berjalan normal sejak tadi malam.

“Untuk kondisi pagi ini periode surut gelombang tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan beberapa hari kemarin, kondisi tinggi permukaan air pelabuhan sudah surut,” kata Dikki kepada reporter Tirto, Jumat (27/5/2022).

Dikki mengatakan hari ini personel TNI dan Polri akan menguatkan tanggul sementara. Pembangunan tanggul sementara itu dikerjakan bersama para pelaksana dan relawan sejak dua hari lalu. Tanggul sementara ini terbuat dari tumpukan karung berisi pasir (sandbag).

“Target kami harapkan hari ini selesai,” ujar Dikki.

Peristiwa banjir rob besar melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas setelah penahan air laut atau tanggul jebol pada Senin (23/5/2022). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah meninjau langsung ke lokasi penanganan banjir rob dan tanggul laut yang jebol di kawasan tersebut dua hari lalu.

Basuki didampingi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang, Kolonel Marinir Hariyono Masturi dengan menaiki perahu karet menuju 3 titik tanggul laut yang jebol. Basuki mengatakan, penanganan darurat adalah dengan segera menutup tanggul yang jebol, kemudian genangan air dipompa hingga surut, sehingga bisa ditangani dengan semi permanen menggunakan material berupa sandbag.

“Sementara ini karena tidak bisa masuk dari darat untuk material, kita harus dari laut dengan sandbag kecil untuk sementara. Besok kita akan dibantu dengan 50 personil dari lanal dan 50 dari Kodam [komando daerah militer], sudah harus ditutup tanggul yang jebol dan sudah surut dipompa semua,” kata Basuki dilansir dari rilis PUPR.

Basuki juga menyebut bahwa dari tiga titik tanggul yang jebol, satu titik sudah selesai ditutup, yakni di Kelurahan Bandarharjo. Sementara dua titik di Kelurahan Tambak Lorok masih dalam penanganan masing-masing sepanjang 20 meter dan 8 meter.

“Untuk parapet 20 meter, saat ini masih proses pemasangan sandbag target selesai besok. Untuk yang 8 meter mulai besok dilaksanakan pemasangan sandbag dan juga target besok sudah tertutup,” ujar dia.

Untuk jangka panjang, Basuki mengatakan akan melakukan penguatan terhadap tanggul-tanggul di sekitar area yang jebol. Dia juga akan mengevaluasi terkait ketinggian tanggul-tanggul tersebut.

Baca juga artikel terkait BANJIR ROB SEMARANG atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan