Menuju konten utama

BPBD: Banjir di Gorontalo Sulsel Berdampak pada 4.987 Warga

Banjir yang melanda sembilan desa di Gorontalo, Sulawesi Selatan berdampak pada 4.987 warga.

BPBD: Banjir di Gorontalo Sulsel Berdampak pada 4.987 Warga
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memeriksa kondisi rumah yang tergenang banjir di Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Senin (28/1/2019). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin.

tirto.id -

Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tilamuta, Dulupi, Wonosari dan Botumoito di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, berdampak pada 4.987 warga, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala BPBD Boalemo Fathlina Podungge di Gorontalo, Senin (28/1/2019) dini hari, mengatakan warga yang terdampak banjir berada di sembilan desa termasuk Desa Pentadu Barat (161 orang), Desa Mohungo (1.245 orang) dan Desa Piloliyanga (630 orang).

Dampak banjir juga dirasakan oleh warga Desa Ayuhulalo (967 orang), Desa Lamu (750 orang), Desa Limbato (161 orang), Desa Hungayonaa (157 orang), Desa Potanga (557 orang), Desa Dulupi (1.152 orang).

"Jumlah pengungsi di Desa Dulupi sebanyak 31 Kepala Keluarga (KK) atau 97 jiwa, Desa Mohungo dua KK yang terdiri dari tujuh jiwa, serta Desa Hungayonaa dua KK yang terdiri dari 12 jiwa," kata Fathlina.

Banjir yang melanda sebagian wilayah Boalemo juga menyebabkan sejumlah rumah warga rusak namun tidak terlalu parah, kata Fathlina. Dan di Botumoito, banjir menyebabkan dua tanggul jebol.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyatakan status tanggap darurat bencana alam di provinsi itu hingga 29 Januari 2019 usai bencana banjir bandang di Jeneponto, Sulsel.

"Mudah-mudahan setelah itu kita duduk bersama-sama, siapa menanggung apa. Supaya masyarakat bisa normal kembali," kata Gubernur Nurdin Abdullah saat meninjau lokasi terdampak bencana alam banjir bandang di Desa Sapanang, Kabupaten Jeneponto, Jumat (25/1/2019).

"Kita juga lagi membentuk peduli bencana untuk membantu kita lihat kasus per kasus, dari 10 kabupaten yang merasakan dampak [terparah] adalah Gowa, Jeneponto," tambahnya didampingi Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.

Gubernur berharap langkah awal bagaimana masyarakat memiliki tempat tinggal untuk mengungsi dan logistik sampai kepada masyarakat. Pemda juga melakukan kerjasama dengan TNI-Polri dan petugas pertolongan atau petugas gabungan.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri