Menuju konten utama

Boy Optimistis Siapa pun Presidennya Dukung Pengusaha Batu Bara

Presiden Direktur PT Adaro Energy, Garibaldi Thohir akrab disapa Boy Thorir meminta agar pemerintah memperjelas aturan bagi pengusaha.

Boy Optimistis Siapa pun Presidennya Dukung Pengusaha Batu Bara
Kapal Tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Muarojambi, Jambi, Jumat (8/6/2018). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

tirto.id - Soal siapa presiden terpilih nanti, Presiden Direktur PT Adaro Energy, Garibaldi Thohir akrab disapa Boy Thorir tak merespons.

Ia hanya meminta agar pemerintah selanjutnya dapat bekerja lebih cepat dan memperjelas aturan main yang benar-benar dapat dijadikan pegangan bagi pengusaha.

Boy mengaku optimistis, siapa pun presidennya akan mendukung pengusaha, termasuk dirinya, dan pengusaha lainnya yang bergerak di sektor batu bara.

"Saya yakin siapa pun pemerintahnya akan support. Orang lain aja di-support apalagi pengusaha," ucap dia, kepada wartawan usai peluncuran aplikasi 'Umma' di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).

Menurut dia, kondisi perekonomian usai Pilpres 2019 akan baik-baik saja. Ia mengaku optimistis lantaran Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dibanding negara-negara dunia.

Boy juga mengatakan kehadiran Indonesia di ASEAN cukup memberi kontribusi besar bagi kawasan regional itu.

Hal ini, kata dia, menjadikan kawasan ASEAN sama kompetitifnya dengan kawasan lain seperti Eropa, Amerika, dan Asia Timur.

"Saya sih selalu ada pemilu atau gak ada saya selalu optimis [...] Tanpa kita sadari pertumbuhan ekonomi di ASEAN itu tinggi. Kalau tidak ada Indonesia (pertumbuhan ASEAN) gak ada artinya," tambah dia.

Faktor, lainnya menurut Boy, Indonesia didukung juga dengan kehadiran bonus demografi yang tinggi. Belum lagi dibanding negara ASEAN lainnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk tertinggi.

Menurut Boy, faktor ini membedakan penduduk Indonesia dengan negara lain seperti Jepang.

Meskipun secara umum maju, ia menuturkan sebagian besar penduduknya sudah berusia tua, sehingga tak banyak memiliki keinginan seperti masyarakat yang masih berusia produktif.

"Kedua tadi secara demografis Indonesia itu penduduknya masih muda. Kalau muda pasti keinginannya banyak mau, ini, itu. Kalau Jepang karena usia udah tua-tua keinginannya sedikit hanya mikirin dokter dan pensiun gimana," ucap Boy.

Baca juga artikel terkait PROYEK PLTU atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali