Menuju konten utama

Bos BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Menguat Tahun Depan

Gubernur Bank Indonesia optimistis nilai tukar akan menguat pada tahun 2024.

Bos BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Menguat Tahun Depan
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah akan menguat dari tahun 2023. Hal itu disampaikan Perry dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI.

"Sehingga kami meyakini bahwa akhiran modal asing tidak hanya PMA (Penanaman Modal Asing) dari hilirisasi, tapi juga dari investasi portofolio. Oleh karena itu, kenapa dalam penjelasan kami sebelumnya, rupiah itu kami perkirakan menguat," katanya dikutip dari Antara, Kamis (8/6/2023).

Untuk diketahui tahun ini, nilai tukar rupiah berkisar Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15.200 per dolar AS dan tahun depan menjadi Rp14.600 per dolar AS sampai Rp15.100 per dolar AS.

Sementara itu, Dia juga yakin pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, inflasi tetap terkendali. Kemudian, Perry juga optimistis kondisi neraca pembayaran dan defisit transaksi masih rendah, serta imbal hasil dari Surat Berharga Negara (SBN) maupun aset keuangan juga terus menarik.

"Namun, kami juga meyakini dalam perumusan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tentu saja ada suatu kecenderungan (bahwa) angka-angka titik tengahnya itu lebih tinggi dari yang angka titik tengahnya Bank Indonesia,” ujar Perry.

Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024, nilai tukar rupiah dipatok 14.700-15.200 per dolar AS.

“Masih sejalan dengan pandangan kami bahwa rupiah akan menguat dan memberikan ruangan bagi pemerintah kalau memang memilih titik tengah yang di atas dari Bank Indonesia. Titik tengahnya Bank Indonesia Rp14.800 (per dolar AS), pemerintah kalau memerlukan Rp14.900 (per dolar AS) itu masih dalam konsistensi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi (8/6/2023) melemah 0,17 persen atau 25 poin menjadi Rp14.902 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.877 per dolar AS.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah pada awal kuartal II-2023 mengalami tren meningkat. Dia menuturkan per 24 Mei 2023, mata uang Garuda menguat 0,63 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir kuartal I-2023.

"Nilai tukar Rupiah menguat didorong kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portofolio," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Mei 2023, di Kantornya, Jakarta, (25/5/2023).

Secara year to date, lanjut Perry, nilai tukar Rupiah juga menguat 4,48 persen dari level akhir Desember 2022. Penguatan ini pun diklaim lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lainnya. "Apresiasi Thailand sebesar 0,20 persen dan India sebesar 0,08 persen , serta Filipina yang terdepresiasi sebesar 0,10 persen," katanya.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin