Menuju konten utama

Boneka Nikita Mirzani Bukan Boneka Miniatur Pertama

Boneka pesohor telah ada sejak lebih seabad silam.

Boneka Nikita Mirzani Bukan Boneka Miniatur Pertama
Nikita Mirzani. Instagram/@nikitamirzanimawardi_17

tirto.id - Baru-baru ini, aktris Nikita Mirzani mengabarkan bahwa dirinya tengah membuat boneka yang secitra dengan dirinya. Terbuat dari bahan seperti jelly dan berukuran tak jauh dari Barbie pada umumnya, boneka Nikita ini rencananya akan dipasarkan melalui situs pribadi sang aktris.

Karena dibuat dengan materi seperti jelly, boneka Nikita dibanderol dengan harga sekitar Rp1,5 juta. Ibu dua anak ini juga mengatakan bahwa materi pembuat boneka tersebut membuatnya tidak mudah berubah. "[Bahannya] enggak seperti Barbie, jadi [ketika] diremas enggak berubah bentuk, enggak pecah," kata Niki saat diwawancarai Tirto.

Dengan bahan yang seperti dikatakannya sendiri bisa "diremas," Nikita tidak terlalu hirau dengan efeknya, termasuk jika boneka tersebut diperlakukan sebagai obyek atau alat seksual. "Itu boneka biasa, [tapi] kalau mau diimajinasikan gimana-gimana sama yang beli, ya biarin saja," katanya.

Baca juga: Boneka Seks dan Imaji Liar Seks Perempuan

Mengenai bisnis bonekanya ini, Nikita mengaku terinspirasi dari anaknya yang gemar memainkan Barbie. "Pas dilihat, kayaknya lucu juga kalau bentuknya mukaku dengan gaya rambut berbeda-beda. Sebenarnya ingin bisnis dari dulu, cuma belum ada dana. Nah, sekarang ini akhirnya kesampaian juga," demikian alasan Nikita.

Pemain film Comic 8 ini menambah panjang rekam jejak selebritas yang mengabadikan rupa dalam bentuk boneka. Jauh sebelum dunia mengenal televisi berwarna, boneka pesohor telah diperkenalkan kepada publik. Bentuknya masih berupa boneka kertas dan figur yang dicetak adalah balerina ternama, Marie Taglioni (1804-1884). Pada 1830-an, boneka Taglioni dan kostumnya dilukis secara manual pada sisi depan dan belakang. Satu dekade berikutnya, satu set boneka kertas balerina lainnya, Fanny Elssler, dan boneka Ratu Victoria dirilis.

Menurut Katherine H. Adams dan Michael L. Keene yang menulis buku Paper Dolls: Fragile Figures, Enduring Symbols (2017), boneka kertas berikutnya yang naik daun di Amerika Serikat memotret sosok Jenny Lind, penyanyi opera yang dikenal sebagai “Swedish Nightingale”. Pada 1850, ia datang ke Negeri Paman Sam dan menggelar sejumlah konser di sana. Berkat publikasi yang baik, warga setempat menjadi tergila-gila pada sosok Lind sehingga mendongkrak penjualan boneka kertasnya.

Beranjak ke era 1920-an, di AS, Mary Pickford mencoba membuat boneka persis dirinya dari bahan porselen. Proses pembuatan boneka mirip artis ini bukan sesuatu yang mudah. Pickford diwartakan sempat nyaris kehilangan nyawa pada proses pencetakan wajahnya.

Memar di wajah Pickford akibat menahan berat material boneka membuat aktris itu terpaksa absen muncul di depan kamera selama beberapa hari. Setelah kejadian ini, boneka Pickford batal diproduksi massal. Kendati demikian, satu boneka yang telah rampung dibuat berhasil diselamatkan seorang laki-laki sehingga pada kemudian hari, boneka Pickford dapat direproduksi, tentunya dengan teknologi yang tak membahayakan nyawa si pemilik wajah yang dicetak.

Boneka artis yang terjual laris hadir satu dasawarsa setelah boneka Pickford dibuat. Adalah sosok aktris cilik Shirley Temple yang dicetak dalam versi miniatur. Sekitar tahun 1934-1938, boneka Temple buatan Ideal Novelty dan Toy Company terjual sebanyak lebih dari enam juta buah. Ellen Tsagaris, penulis A Bibliography of Doll and Toy Sources, menyatakan bahwa boneka Temple termasuk satu dari beberapa boneka artis yang paling digemari para kolektor saat ini.

Transformasi bahan pembuat boneka artis membuat boneka kertas kian ditinggalkan. Setelah porselen, boneka artis berikutnya diproduksi dengan bahan dasar polimer. Pada 1959, kekuatan dalam industri boneka bergeser seiring kehadiran Mattel yang memperkenalkan Barbie.

Baca juga: Sisi Gelap di Balik Kecantikan Barbie

Infografik Celebrity Doll

Delapan tahun kemudian, mereka merilis boneka supermodel Twiggy. Alasan Mattel memilih Twiggy ialah karena sang supermodel dianggap mewakili gambaran ideal remaja putri pada masa itu.

Popularitas sejumlah pemain film menjadi kendaraan bagi Mattel untuk melajukan usahanya. Produsen tersebut dengan sigap membaca animo khalayak terhadap film-film masa kini seperti Twilight, The Hunger Games, atau Divergent. Tokoh-tokoh utama kedua film dipandang begitu ikonik sehingga Mattel memutuskan membuat boneka Edward (Robert Pattinson) dan Bella (Kristen Stewart), Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) dan Peeta Melark (Josh Hutchinson), serta Tris (Shailene Woodley).

Tidak hanya orang-orang dari dunia hiburan saja yang dijadikan model boneka. Kate Middleton dan Pangeran William, Putri Diana, Hillary Clinton, dan Michelle Obama adalah beberapa tokoh yang sempat pula dibuatkan bonekanya.

Baca juga artikel terkait BONEKA atau tulisan lainnya dari Patresia Kirnandita

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Patresia Kirnandita
Penulis: Patresia Kirnandita
Editor: Maulida Sri Handayani