Menuju konten utama

Bom Gereja Makassar: Polri Sebut 14 Orang Terluka, Termasuk Satpam

14 orang terluka akibat bom di depan gereja Katedral Makassar. Mereka sudah dirawat di rumah sakit.

Bom Gereja Makassar: Polri Sebut 14 Orang Terluka, Termasuk Satpam
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/wpa/foc.

tirto.id - Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (27/3/2021). Akibat kejadian ini 14 orang warga luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

"Jadi ada 14 korban artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter dan semoga bisa kembali," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono. Minggu (27/3/2021).

Salah satu korban adalah petugas keamanan gereja yang mengalami luka di perut dan kepala. Satpam sempat mengadang pelaku yang akan masuk ke gereja. Selain itu, ada pula korban yang terluka akibat terkena serpihan akibat ledakan.

Sebanyak 3 orang saat ini dirawat di RS Stella Maris, 7 orang dirawat di RS Akademis dan 4 orang dirawat di RS Pelamonia.

"Ada 4 orang di RS Pelamonia ini juga akibat serpihan mengenai paha, betis, juga ada mata kaki dan juga ada pada bagian muka," kata Argo.

Pagi ini terjadi ledakan diduga bom bunuh diri di di pintu gerbang sisi Jalan Kajolalido Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.26 WITA. Kuria Keuskupan Agung Makassar mengatakan sejumlah jemaat terluka dan dirawat di rumah sakit akibat kejadian ini sementara uskup dan para pastor dalam kondisi baik.

Akibat kejadian ini, seluruh misa Minggu Palem Paroki Gereja Makassar dibatalkan. Keuskupan pun meminta jemaat untuk tenang tetapi tetap waspada.

Sejumlah organisasi keagamaan, Menteri Agama dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan mengecam pengeboman gereja. Pemerintah meminta masyarakat tenang. Polisi tengah mengusut pelaku dan jaringannya.

Baca juga artikel terkait BOM GEREJA MAKASSAR atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali