Menuju konten utama

Bom Gereja Filipina, Menhan: Indonesia Tak Perlu Khawatir

Ia menegaskan bahwa tak ingin menjadikan Indonesia sebagai sarang terorisme dan akan segera menindak jika terjadi hal serupa di Indonesia.

Bom Gereja Filipina, Menhan: Indonesia Tak Perlu Khawatir
Suasana gereja yang mendapatkan serangan bom di Jolo,Sulu, Filipina, Minggu (27/1/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/pras.

tirto.id - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan adanya serangan bom di gereja Filipina beberapa waktu lalu. Hal tersebut mengingat Indonesia sudah melalukan koordinasi intens dengan Filipina dan Malaysia.

Dua bom yang diledakkan di Filipina tersebut diduga dilakukan oleh ISIS.

"Enggak perlu khawatir. Yang penting kita waspada, peka, dan jangan merasa bodoh. Karena itu musuh kita bersama. Mereka sudah masuk ke mana-mana, ke perguruan tinggi, ke pesantren, sekolah-sekolah, SMA, segala macem," katanya di kompleks DPR RI, Senin (28/1/2019) siang.

Ia menegaskan bahwa tak ingin menjadikan Indonesia sebagai sarang terorisme dan akan segera menindak jika terjadi hal serupa di Indonesia.

"Saya dari dulu tidak mau di sini dijadikan sarang terorisme. Kalau ada apa-apa kita harus selesaikan sendiri," katanya.

Ryamizard mengaku sudah mengetahui mengenai pengeboman di Filipina karena Indonesia sudah melalukan komunikasi intensif dengan Filipina dan Malaysia, bahkan akan melakukan latihan angkatan senjata bersama.

"Kita udah tahu, kenapa? Kita koordinasi terus dengan Filipina. Dan juga Filipina, Malaysia, dengan Indonesia bulan depan akan melaksanakan latihan bersama," katanya.

Dua bom meledak di sebuah Katedaral di pulau Jolo, Filipina selatan pada Minggu (27/1/2019) menewaskan 20 orang dan melukai 111 lainnya.

Mengutip dari New York Times, ledakan bom itu terjadi hanya berselang satu minggu usai warga Jolo setuju masuk wilayah otonomi Bangsamoro.

Katedral di Jolo sering menjadi sasaran sekelompok gerilyawan yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf dan ISIS.

Pada tahun 2010, dua serangan granat terpisah mengguncang gereja, meskipun tidak ada korban luka. Tiga tahun kemudian, dua pengunjung gereja terluka dalam serangan serupa.

Baca juga artikel terkait TEROR BOM FILIPINA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari