Menuju konten utama

Bolehkah Makan Jamur Saat Hamil? Ketahui Jenis Jamur yang Aman

Jenis jamur yang harus dihindari pada masa kehamilan adalah jamur psikedelik (beracun) dan jamur-jamur liar yang dikonsumsi secara mentah.

Bolehkah Makan Jamur Saat Hamil? Ketahui Jenis Jamur yang Aman
Ilustrasi Hamil. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Makan jamur saat hamil kerap kali menjadi perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa ibu hamil boleh makan jamur tapi tak sedikit yang beranggapan bahwa perempuan hamil tak boleh makan jamur.

Pro kontra dan kekhawatiran ini didasarkan pada risiko terjadinya keracunan atau perubahan otak pada orang hamil yang makan jamur.

Dilansir dari Healthline, jamur merupakan jenis makanan yang rendah kalori dan lemak. Jamur juga kaya akan vitamin B, mineral, zat antioksidan dan anti peradangan. Selain itu, jamur juga bisa berperan sebagai prebiotik untuk pencernaam.

Berikut adalah kandungan gizi pada setiap 84 gram jamur:

- Karbohidrat: 19 gram

- Protein: 2,9 gram

- Lemak: 0,4 gram

- Niacin: 21% dari Rekomendasi Harian

- Riboflavin: 22% dari Rekomendasi Harian

- Selenium: 27% dari Rekomendasi Harian

Jenis Jamur Oyster memiliki kandungan kalori, protein, dan serat yang lebih tinggi dari jamur pada umumnya, namun jamur jenis ini memiliki kandungan selenium yang lebih rendah.

Jamur yang terekspos dengan sinar ultraviolet akan memiliki kandungan vitamin D yang lebih tinggi yang bermanfaat untuk kesuburan dan kehamilan serta dapat mendukung kesehatan tulang.

Dilansir dari laman VinMec International Hospital, para ahli gizi menyatakan bahwa ibu hamil boleh mengonsumsi jamur di masa kehamilan, bahkan jamur dianggap sebagai pilihan makanan yang baik untuk memberikan nutrisi penting untuk janin. Ibu hamil bisa memakan jamur pada masa kehamilan selama tidak mengalami gejala alergi atau efek samping lain.

Jenis jamur yang aman untuk dikonsumsi saat perempuan hamil

Berikut ini adalah beberapa jenis jamur yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil saat masa kehamilan.

1. Jamur kuliner

Jamur-jamur ini adalah jamur yang sering digunakan sebagai bahan masakan seperti jamur shiitake, portobello, oyster, maitake, chestnut, crimini, dan white button. Bahkan jamur shiitake dapat menurunkan kadar trigliserida pada ibu hamil tanpa menyebabkan perubahan pada janin.

2. Jamur obat

Jamur-jamur ini adalah jamur yang sering digunakan sebagai obat-obatan seperti jamur chaga, turkey tail, lion's mane, reishi, dan cordyceps. Jamur-jamur ini dikenal dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengobati maag.

Adapun jenis jamur yang harus dihindari pada masa kehamilan adalah jamur psikedelik (beracun) dan jamur-jamur liar yang dikonsumsi secara mentah.

Jamur psikedelik atau jamur beracun biasanya mengandung psikoaktif yang memiliki efek halusinogen. Jamur ini bisa menyebabkan panik tiba-tiba dan halusinasi pada orang yang mengonsumsinya.

Jamur ini tidak mematikan jika tidak dicampur dengan obat-obatan berbahaya lainnya, tetapi harus tetap dihindari demi keselamatan ibu hamil dan janinnya.

Sementara itu, jamur liar dan mentah juga harus dihindari pada masa kehamilan karena terdapat risiko mengonsumsi jamur yang beracun secara tidak sengaja.

Pada umumnya efek dari jamur beracun ini dapat terlihat dari gejala di pencernaan dan bisa sembuh dalam waktu 24 jam. Namun pada kasus lainnya, keracunan jamur perlu perawatan di rumah sakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari