Menuju konten utama

BNPT & Pemerintah Filipina Berkoordinasi Terkait Bom Mobil Basilan

“BNPT sedang berkoordinasi, ini sedang didalami. Apalagi Filipina Selatan itu wilayah hutan rimba dan susah ditembusnya,” kata Syafruddin.

BNPT & Pemerintah Filipina Berkoordinasi Terkait Bom Mobil Basilan
Syafruddin. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang berkoordinasi dengan pemerintah Filipina terkait dugaan seorang WNI yang menjadi pelaku bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan.

“BNPT sedang berkoordinasi, ini sedang didalami. Apalagi Filipina Selatan itu wilayah hutan rimba dan susah ditembusnya,” kata Syafruddin di Jakarta, Jumat (3/8/2018). Syafruddin berpendapat kasus itu akan ditangani terlebih dahulu sebelum diekspose oleh Mabes Polri.

Jika kabar tersebut valid, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan kepolisian setempat.

“Bila benar, Polri akan berkoordinasi dengan kepolisian Filipina, lalu kami lakukan profiling,” kata dia, Rabu (1/8/2018).

Bom mobil meledak di sekitar pos keamanan militer wilayah Lamitan, sekitar pukul 05.45 waktu setempat, Selasa (31/7/2018). Kelompok pelaku diduga berafiliasi dengan ISIS.

Akibat peristiwa ini, lima anggota Civilian Armed Forces Geographical Unit (Cafgu) empat warga sipil, dan seorang mantan prajurit menjadi korban.

Sedangkan WNI tersebut diduga menjadi sopir yang membawa mobil bermuatan bom. Ledakan itu menghancurkan kendaraan dan meninggalkan lubang yang cukup besar. Bahkan ledakan itu dapat didengar sejauh lima kilometer.

Dilansir dari philstar.com para pelaku tidak bisa diidentifikasi karena badannya hancur. Lt. Col. Montano Almodovar, komandan The 3rd Scout Ranger Battalion Filipina menduga kejadian ini didalangi oleh Abu Sayyaf.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yantina Debora