Menuju konten utama

BNPB Ungkap Kerugian Akibat Karhutla 2019 Capai Rp75 Triliun

BNPB ungkap kebakaran hutan dan lahan pada 2019 menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp75 triliun.

BNPB Ungkap Kerugian Akibat Karhutla 2019 Capai Rp75 Triliun
Api mambakar lahan milik warga di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (22/9/2019) dini hari. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga 30 September 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap kebakaran hutan dan lahan pada 2019 menjadi yang terluas dalam 3 tahun terakhir. Kebakaran hutan dan lahan pada 2019 juga menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp75 triliun.

"Berdasarkan data World Bank (Bank Dunia), total kerugian ekonomi mencapai Rp 75 triliun," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo dalam penyampaian paparan Kaleidoskop Bencana 2019 di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).

Agus menjelaskan sepanjang 2019 total 942.485 hektare lahan di Indonesia terbakar dengan rincian 269.777 hektare adalah lahan gambut dan 672.708 hektare adalah lahan mineral. Kejadian ini menjadi karhutla terluas sejak 2017, pada tahun itu total luas lahan yang terbakar hanya 165.483 hektare, pada tahun berikutnya bertambah menjadi 529.266 hektare.

Karhutla sendiri mulai banyak terjadi kala musim kemarau, pada tahun 2019 karhutla dimulai Juli dan terus meningkat hingga Oktober dan baru menurun pada November.

Provinsi Kalimantan Tengah menjadi luasan karhutla terbesar, total 161.298 hektare lahan terbakar dengan 39.634 titik panas di provinsi lokasi ibu kota baru tersebut. Di Kalimantan Barat total 131.654 hektare lahan terbakar dengan 25.461 titik panas sementara di Kalimantan Selatan total 115.317 hektare lahan terbakar.

Selain di Kalimantan, kebakaran hutan juga terjadi di Sumatera Selatan 92.635 hektare dan Nusa Tenggara Timur seluas 120.143 hektare.

"Kalau presentasenya gambut 28 persen dan mineral 72 persen. Gambutnya cukup banyak terbakarnya," kata Agus.

Agus juga menyebut bahwa karhutla tahun ini juga membakar hutan lindung dan hutan konservasi. Dari 942.485 hektare, 9 persen yang terbakar adalah hutan lindung sementara 10 persen luas lahan yang terbakar adalah hutan konservasi.

Selama masa pemadaman, total BNPB menerjunkan 29.039 petugas gabungan. Mereka melakukan water bombing hingga modifikasi cuaca untuk memadamkan api. Selain itu ada pula 88 unit helikopter, 471,5 ton air, 366,8 ton garam, dan 43,5 ton kapur yang digelontorkan untuk memadamkan api.

Total pemerintah menggelontorkan Rp176.510.114.800 dana siap pakai untuk operasi darat siaga darurat karhutla. Selain itu pemerintah juga menggelontorkan Rp3.246.126.251.679 untuk keperluan lainnya terkait penanganan Karhutla.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Restu Diantina Putri