Menuju konten utama

BNPB Mencatat Ada 4.157 Orang Meninggal karena Bencana Selama 2018

Korban meninggal dan hilang terbanyak adalah karena gempa bumi dan tsunami.

BNPB Mencatat Ada 4.157 Orang Meninggal karena Bencana Selama 2018
Petugas membawa jenazah yang ditemukan dalam reruntuhan bangunan di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc/18.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.999 kejadian bencana sejak awal tahun hingga 22 Oktober 2018 yang menyebabkan 4.157 orang meninggal dan hilang.

Dalam keterangan resmi BNPB yang diterima Tirto, korban meninggal dan hilang terbanyak adalah karena gempa bumi dan tsunami yakni berjumlah 3.390 orang.

Meskipun ada tahun dengan jumlah bencana yang lebih banyak, menurut BNPB jumlah korban yang meninggal dan hilang akibat bencana yang terjadi pada 2018 merupakan yang terbanyak dalam 10 tahun terakhir.

"Jumlah itu kemungkinan akan terus bertambah hingga akhir 2018," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (27/10/2018).

Sementara itu BNPB mencatat untuk kejadian bencana yang paling mendominasi mulai dari awal 2018 adalah puting beliung, banjir dan kebakaran hutan. Total untuk tiga bencana tersebut ada 1.464 kejadian.

Selain menyebabkan korban meninggal, dari seluruh bencana yang terjadi dalam tahun ini memaksa sedikitnya 3,18 juta orang mengungsi.

Mengakibatkan 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang, dan 20.608 rumah rusak ringan. Serta mengakibatkan kerusakan 1.789 fasilitas pendidikan, 129 fasilitas kesehatan dan 1.348 fasilitas ibadah.

Dampak ekonomi kejadian bencana tahun ini pun dinilai sangat besar. Gempa di Lombok dan Sumbawa saja menimbulkan kerusakan dan kerugian senilai Rp17,13 triliun.

Sedangkan gempa disertai tsunami di Sulawesi Tengah menyebabkan kerugian dan kerusakan dengan nilai lebih dari Rp15,29 triliun.

"Angka tersebut diperkirakan juga masih akan bertambah," kata Sutopo seperti dilansir Antaranews.

Baca juga artikel terkait BENCANA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Irwan Syambudi