Menuju konten utama
Erupsi Semeru

BNPB Laporkan Ada 781 Pengungsi Pasca Awas Panas Guguran Semeru

Sebanyak 781 pengungsi tersebar di 21 titik pengungsian.

BNPB Laporkan Ada 781 Pengungsi Pasca Awas Panas Guguran Semeru
Sejumlah warga terdampak abu vulkanik dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga kemarin, 6 Desember 2022 pukul 18.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), ada sebanyak 781 pengungsi pasca-awan panas guguran (APG) Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Posko pengungsian tersebar di 21 titik, di mana salah satu titik pengungsian berada di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jatim.

“Setiap harinya kami data ulang. Kebanyakan para warga pulang ke rumah masing-masing pada pagi hingga siang hari, sebelum akhirnya kembali lagi ke pengungsian di sore hari,” jelas Petugas Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kasturi Kabupaten Lumajang lewat siaran pers BNPB yang didapat Tirto pada Rabu (7/12/2022).

Dia menuturkan, kebanyakan pengungsi melakukan hal tersebut mengingat ada beberapa pekerjaan yang harus mereka lakukan pada pagi hingga siang hari di sekitar rumahnya.

“Ada yang harus memberikan pakan ternak, berkebun, hingga bertani. Jadi sore hari baru ramai lagi di sini (pengungsian),” beber Kasturi.

Dalam keterangan yang sama, Pelaksana (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa cuaca di sekitaran Gunung Semeru dan Lumajang terus diguyur hujan sedang hingga deras. Hal tersebut menyebabkan banjir lahar dingin yang membawa material sisa erupsi.

“Saat ini tingkat akivitas Gunung Api Semeru masih pada level IV atau awas. Sebab itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 19 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi),” ujar Aam, sapaan akrabnya.

Lanjut dia, di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

“Masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” kata Aam.

Baca juga artikel terkait ERUPSI SEMERU atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri