Menuju konten utama

BNPB Jelaskan 2 Skema Pembangunan Rumah Tahan Gempa Cianjur

Dua skema tersebut yakni pembangunan rumah tahan gempa dengan pendampingan atau dilakukan pemerintah.

BNPB Jelaskan 2 Skema Pembangunan Rumah Tahan Gempa Cianjur
Pekerja sedang menuntaskan pengerjaan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, agar dapat segera ditempati warga yang direlokasi.(ANTARA/Ahmad Fikri)

tirto.id - Kepala BNPB Suharyanto menuturkan bahwa ada dua skema dalam perbaikan rumah rusak akibat gempa Cianjur, yakni pembangunan dengan pendampingan atau dilakukan pemerintah.

"Ada dua skema, yang pertama kalau memang yang punya rumah itu mampu dia bisa mengerjakan sendiri dan didampingi supaya rumah yang diperbaiki tetap tahan gempa. Yang kedua, kalau ingin menyerahkan kepada pemerintah nanti ada TNI dan pihak ketiga, ada rumah contoh, beberapa rumah contoh sudah dibangun dan nanti yang akan dilihat Bapak Presiden di Yonif 300 Raider," ujar Suharyanto dalam keterangan yang diterima dari Biro Pers dan Media Istana, Kamis (8/12/2022).

Rumah contoh tahan gempa tersebut berspesifikasi pondasi lajur batu kali dengan struktur baja CNP dibungkus mortar. Dinding bangunan menggunakan bata ringan yang diaci serta dicat. Kusen dan rangka atapnya memakai baja ringan. Rumah contoh ini sudah pernah digunakan pemerintah sebagai tempat tinggal warga tahan gempa di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Eks Sekretaris Militer ini menjelaskan bahwa pencairan bantuan bagi perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa diperkirakan akan terbagi dalam lima tahap. Ia pun berharap seluruh rumah warga sudah selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023.

"Kami perkirakan sampai lima tahap ini, secara terus-menerus kita akan data sampai betul-betul by name by address jelas. Ini anggarannya akan terus kita ajukan ke Kementerian Keuangan untuk diberikan ke masyarakat. BNPB sudah membuat timeline pelaksanaan rehab rumah terdampak ini, khususnya untuk masyarakat. Harapan kami di Juni atau Juli 2023 ini semuanya sudah selesai diperbaiki," jelas Suharyanto.

Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan rumah tahan gempa di Karangtengah juga mengatakan kepada 8.000 masyarakat penerima bantuan perbaikan rumah pertama bahwa uang perbaikan diserahkan lewat rekening. Uang tersebut sudah bisa diambil, tetapi tidak bisa diambil langsung.

"Kan Bapak ibu sudah pegang tabungannya sudah belum? Ya sudah itu. Tapi tidak bisa mencairkan di situ ada 50 juta, kemudian bapak ibu minta 50 juta. Tahapan-tahapan, supaya tadi lho sudah saya jelaskan, kan supaya tidak jadi sepeda motor. Tapi yang jadi itu rumah kembali," kata Jokowi, Kamis.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri