Menuju konten utama

BNPB Catat 14.284 Orang Terdampak Banjir di Ketapang Kalbar

Tujuh kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terdampak banjir sejak akhir Oktober lalu.

BNPB Catat 14.284 Orang Terdampak Banjir di Ketapang Kalbar
Kondisi banjir di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020). (FOTO ANTARA/HO-BNPB)

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir yang terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sejak akhir Oktober (31/10/2021) belum menunjukkan tanda-tanda surut. Sebaliknya, beberapa titik malah menunjukkan kenaikan tinggi muka air.

Berdasarkan data pemutakhiran pada Kamis malam (11/11/2021) pukul 19.00 WIB, cuaca terpantau berawan dan beberapa titik genangan di wilayah Ketapang mengalami kenaikan.

"BPBD Kabupaten Ketapang telah mengimbau warga setempat untuk selalu waspada terhadap banjir susulan. Pihaknya juga memonitor perkembangan debit air Sungai Pawan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/11/2021).

Sungai dengan panjang 197 km merupakan sungai utama di wilayah Kalimantan Barat. Sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Ketapang sebelum bermuara ke Laut Cina Selatan.

BNPB menuturkan akibat banjir tersebut, sebanyak 2.831 Kepala Keluarga (KK) atau 14.284 jiwa terdampak. Jumlah warga terdampak yang tersebar di sejumlah kecamatan, sebagai berikut Kecamatan Sandai 1.636 KK (10.153 jiwa), Nanga Tayap 715 KK (2.529 jiwa), Matan Hilir Selatan 355 KK (1.173 jiwa), Muara Pawan 60 KK (210 jiwa), Sungai Laur 49 KK (145 jiwa), Delta Pawan 21 KK (74 jiwa) dan Benua Kayong 12 KK.

Sementara itu, desa-desa di tujuh kecamatan yang terdampak pada kejadian ini antara lain Desa Simpang Semelangan, Pangkalan Teluk, Sungai Kelik, Tayap dan Tanjung Medan di Kecamatan Nanga Tayap.

Lalu Desa Sandai Kiri, Istana, Jago Bersatu, Pantai Patah dan Muara Jejak di Kecamatan Sandai. Desa Ulak Medang, Mayak, Tanjung Pura dan Tanjung Pasar di Kecamatan Muara Pawan.

Kemudian Desa Teluk Bayu dan Bayur Indah di Kecamatan Sungai Laur. Desa Mulia Baru, Sampit dan Kantor di Kecamatan Delta Pawan. Serta dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Desa Negeri Baru di Kecamatan Benua Kayong.

"Menyikapi kondisi saat ini, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan," ucapnya.

BNPB menjelaskan prakiraan cuaca dua hari ke depan di wilayah Ketapang, sebagian besar daerah masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

"Kesiapsiagaan pemerintah daerah hingga tingkat desa diharapkan dapat menjamin keselamatan dan keamanan warga apabila proses evakuasi dan pengungsian warga dilakukan, khususnya terkait dengan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19," kata dia.

Baca juga artikel terkait BANJIR KALIMANTAN BARAT atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan