Menuju konten utama

BNN: Jumlah Tersangka dan Barang Sitaan Narkoba Naik Tajam di 2017

BNN menangkap 58.365 tersangka narkoba serta menyita 4,71 ton sabu-sabu dan 2,94 juta butir ekstasi selama 2017.

BNN: Jumlah Tersangka dan Barang Sitaan Narkoba Naik Tajam di 2017
Budi Waseso menyampaikan pendapatnya disaksikan Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil dan Wakapolri periode 2004-2006 Komjen Adang Daradjatun dalam diskusi bertema Indonesia Darurat Narkoba dan aksi tes urin Fraksi PKS, Kamis (7/12/2017). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah barang sitaan narkoba pada 2017 melonjak pesat dibanding tahun lalu. Barang sitaan itu hasil pengungkapan selama Januari-Desember 2017 terhadap 46.537 kasus narkoba. Selama 2017, BNN juga mengungkap 27 perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang bersumber dari kejahatan narkoba.

Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso mencatat, selama 2017, BNN menyita 4,71 ton sabu-sabu dan 2,94 juta butir ekstasi. Angka ini melonjak tajam dari data tahun lalu yakni hanya 1,16 ton sabu dan 765 ribu butir ekstasi.

Barang sitaan BNN berupa ganja kering juga mengalami kenaikan 100 kali lipat dibanding catatan pada 2016. BNN menyita 151,22 ton ganja kering di sepanjang 2017 dan cuma 6,2 ton pada tahun lalu.

Menurut Buwas, sapaan Budi Waseso, jumlah tersangka kasus narkoba juga meningkat drastis. Pada 2016, BNN menangkap 1.238 tersangka kasus narkoba. Sedangkan selama tahun ini, BNN meringkus 58.365 tersangka. Sekitar 37 tersangka lain terlibat kasus pencucian uang narkoba.

Buwas mengklaim lonjakan data ini lebih disebabkan oleh peningkatan penindakan hukum yang dilakukan oleh BNN. "Karena kita operasi, dan itu memang wewenang kita. Kalau tidak operasi, tidak akan dapat sebanyak itu," kata Buwas saat menyampaikan laporan akhir tahun lembaganya di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).

Dia mengimbuhkan Aceh menjadi penyuplai ganja kering terbesar dari seluruh sitaan ganja BNN tahun ini. "Kita beberapa kali melakukan tindak penindakan dan menemukan beberapa ratus hektare lahan ganja," kata dia.

Untuk itu, dia melanjutkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Bappenas, dan Bulog untuk mengajak dan memberdayakan petani di Aceh untuk menanam tanaman pangan di lahan bekas ganja.

"Ini solusi dari BNN untuk mengatasi masalah ganja di Aceh. Ini jangka panjang, semoga jadi program nasional," kata dia.

Pada 2018, Buwas menyatakan BNN juga berencana menggelar program edukasi khusus bagi ibu rumah tangga dan guru, bekerja sama dengan instansi pemerintah sampai level RT/RW untuk menekan tingginya kasus penggunaan narkoba.

Baca juga artikel terkait BNN atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom