Menuju konten utama

BNBP: Ada 3.522 Kejadian Bencana sepanjang 2022, Terbanyak Jabar

Provinsi yang mengalami bencana terbanyak sepanjang 2022 adalah Jawa Barat dengan 818 peristiwa, diikuti Jateng 482 peristiwa, dan Jatim 400 peristiwa.

BNBP: Ada 3.522 Kejadian Bencana sepanjang 2022, Terbanyak Jabar
Warga melintasi area terdampak gempa di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data bencana yang terjadi di Indonesia. Jumlah bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang 2022 sebanyak 3.522 kejadian.

Data tersebut meliputi gempa bumi 28 kali, erupsi gunung api 1 kali, banjir 1.520 kali, cuaca ekstrem 1.057 kali, tanah longsor 634 kali, karhutla 252 kali, gelombang pasang dan abrasi 26 kali dan terakhir kekeringan sebanyak 4 kali.

"Dampak bencana alam sepanjang 2022 telah menyebabkan 851 orang meninggal dunia, 46 hilang, 5.423.652 orang mengungsi dan menderita, dan terakhir 8.726 orang luka–luka," jelas data BNPB yang diterima Tirto, 1 Januari 2023.

Kemudian, dampak kerusakan akibat bencana alam sepanjang tahun 2022 total rumah yang rusak sebanyak 94.990 yang terdiri dari 20.047 rumah rusak berat, 23.050 rumah rusak sedang, 51.893 rumah rusak ringan.

Selanjutnya fasiltas yang rusak akibat bencana alam sepanjang 2022 total ada 1.980, diantaranya 1.239 fasilitas Pendidikan rusak, 646 fasilitas peribadahan, dan 95 fasilitas Kesehatan rusak. Lalu, juga ada kantor dan jembatan yang rusak. Dan masing–masing 163 kantor rusak dan 338 jembatan rusak.

Sementara itu, provinsi yang mengalami bencana terbanyak sepanjang 2022 adalah Jawa Barat dengan 818 peristiwa, diikuti Jawa Tengah 482 peristiwa bencana, dan Jawa Timur 400 peristiwa. Di Sumatra, Provinsi Aceh merupakan provinsi dengan bencana terbanyak yakni 222 peristiwa.

Kejadian bencana alam ini didominasi oleh cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM 2022 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Restu Diantina Putri