Menuju konten utama

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 29 Maret 2023

Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hujan es, serta angin kencang atau puting beliung.

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 29 Maret 2023
Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah (Jateng) pada 27-29 Maret 2023. Kondisi itu dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Berdasarkan prospek cuaca ekstrem yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang pada Minggu (26/3/2023) malam, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada tanggal 27-29 Maret," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo pada Senin (27/3/2024).

Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada hari ini meliputi Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang,Temanggung, Wonosobo, Boyolali, Salatiga, Klaten, Karanganyar, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, dan sekitarnya.

Sementara pada Selasa (28/3/2023), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Klaten, Karanganyar, Boyolali, Temanggung, Pekalongan, Semarang, Kabupaten/Kota Magelang, Kota Salatiga, dan sekitarnya.

Selanjutnya wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada Rabu (29/3/2023) meliputi Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten/Kota Tegal, Kabupaten/Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Klaten, Sragen, Boyolali, Temanggung, Brebes, Pemalang, Batang, Kendal, Demak, Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, dan sekitarnya.

"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, faktor pemicu terjadinya potensi cuaca ekstrem, antara lain adanya pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jateng," jelas Teguh.

Selain itu, cuaca ekstrem dipicu hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jateng dan labilitas udara yang cukup labil serta kelembapan udara yang cukup basah.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada 27-29 Maret. Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hujan es, serta angin kencang atau puting beliung.

Baca juga artikel terkait PRAKIRAAN CUACA JATENG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan