Menuju konten utama

BMKG Imbau Waspadai Hujan Ekstrem Jabodetabek di Awal 2020

Puncak musim hujan di Jabodetabek diperkirakan mulai Maret 2020.

BMKG Imbau Waspadai Hujan Ekstrem Jabodetabek di Awal 2020
Anak-anak bermain saat banjir melanda kawasan Sunter, Jakarta, Rabu (25/12/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan pada November lalu.

Diperkirakan puncak musim hujan di Jabodetabek akan terjadi pada Maret 2020, pada saat itu terbuka kemungkinan adanya hujan dengan intensitas ekstrem.

"Masih mungkin terjadi tadi kami sampaikan ini belum puncaknya. Jadi puncaknya di Jawa termasuk Jakarta, semakin meningkat bulan Januari, Februari, Maret itu baru mencapai puncaknya sehingga tentang [hujan] ekstrem tentunya semakin puncak kan semakin sering terjadi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara Kaleidoskop Bencana 2019 di Graha BNPB, Jakarta Timur pada Senin (30/12/2019).

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan senantiasa mengecek informasi prakiraan cuaca.

Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat untuk tidak menghentikan aktivitasnya, justru dengan memperhatikan prakiraan cuaca masyarakat diharapkan bisa merencanakan kegiatannya dengan lebih matang.

Dwikorita juga berharap pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kesiagaannya. Beberapa objek harus jadi perhatian, mulai dari pohon dengan ranting yang tebal, pohon yang sudah tua, baliho, sampai atap bangunan.

"Kemudian baliho-baliho terutama yang berat ini tentunya harus diamankan diperkuat atap-atap bangunan agar tidak terbang atau roboh saat hujan lebat," ujar Dwikorita.

Mantan rektor UGM ini pun mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dengan memberi informasi agar dampak buruk yang berpotensi terjadi bisa diantisipasi.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hard news
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali