Menuju konten utama

BMKG: Hujan Lebat Lebih Banyak Turun di Papua Saat Musim Kemarau

Pada 31 Juli-5 Agustus mendatang ada potensi hujan lebat dan hujan di sertai petir dan angin kencang. Khususnya di Papua Barat dan Papua.

BMKG: Hujan Lebat Lebih Banyak Turun di Papua Saat Musim Kemarau
Logo BMKG. FOTO/www.bmkg.go.id

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat dalam sepekan ke depan, tanggal 31 Juli sampai 5 Agustus tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan hujan di sertai kilat atau petir dan angin kencang. Khususnya di wilayah Papua Barat dan Papua.

"Saat ini kita masih dalam musim kemarau, angin masih banyak bertiup dari timur. Perkiraan curah hujan lebih banyak di utara, sementara di selatan kering. Kemungkinan terjadi hujan-hujan lebat di Papua," kata Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Iklim BMKG, Supari ditemui di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).

Selama bulan Juli 2019, kata dia, curah hujan umumnya di bawah angka normal. Terutama terjadi di Indonesia bagian selatan seperti Sumatera baguan Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali.

"Pada Agustus 2019, curah hujan wilayah tersebut umumnya diprakirakan kembali di bawah normal," ucap dia.

Kemudian, lanjut dia, sepanjang bulan Agustus diprediksi ada 88 persen wilayah di Indonesia mengalami kemarau.

BMKG juga menganalisis potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut kata dia, ditinjau dari analisis parameter cuaca dengan kategori sangat mudah terbakar.

"Daerah tersebut antara lain seperti Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, NTT, dan Jawa," ujar dia.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hard news
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali